BACA JUGA: Intimidasi Opini Publik: Demokrasi yang Terbungkam
3. Efek Rumah Kaca – Di Udara
Di Udara merupakan lagu penghormatan untuk Munir, dan menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan serta pelanggaran HAM. --Spotify
Efek Rumah Kaca menghadirkan Di Udara sebagai lagu penghormatan untuk Munir, aktivis HAM yang dibunuh dalam penerbangan menuju Belanda.
Dengan lirik puitis tetapi tajam, lagu tersebut menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan serta pelanggaran HAM yang masih membayang hingga kini.
Di Udara menyiratkan bahwa suara kebenaran bisa saja dibungkam, tetapi semangatnya akan tetap hidup dan bergaung, hadir di udara yang dihirup banyak orang.
BACA JUGA: Media Jurnalistik Berguguran di Negara Demokrasi
Lebih dari sekadar karya musik, Di Udara menjelma sebagai pengingat kolektif bahwa perjuangan menegakkan keadilan tidak boleh berhenti.
4. .Feast – Kami Belum Tentu
Lagu Kami Belum Tentu oleh .Feast kerap menjadi representasi suara anak muda dalam menyuarakan keresahan. --Spotify
Memasuki era musik yang lebih modern, .Feast hadir dengan Kami Belum Tentu, sebuah lagu bernuansa gelap yang merefleksikan keresahan generasi muda.
Liriknya menggambarkan kebingungan rakyat mendeteksi arah bangsa sekaligus hilangnya kepercayaan terhadap pemimpin yang hanya menjual janji perubahan.
BACA JUGA: Royalti Hak Cipta Musik: Antara Perlindungan Karya dan Beban bagi Usaha Kecil
Lagu tersebut merupakan representasi suara anak muda yang skeptis. Liriknya menegaskan bahwa tidak semua wacana besar tentang masa depan otomatis mewujudkan harapan.
Dengan energi musik yang kuat, .Feast berhasil menangkap rasa frustrasi sekaligus kegelisahan yang banyak dirasakan generasi muda hari ini.
5. .Feast – Peradaban