HARIAN DISWAY - Film The Hunger Games sejak awal perilisannya bukan hanya sekadar tontonan fiksi ilmiah yang menegangkan.
Film itu juga menyimpan pesan sosial yang kuat. Cerita tentang Katniss Everdeen yang melawan sistem kejam Capitol telah menjadi simbol perlawanan di banyak belahan dunia.
Tak jarang, visual dan simbol dari film tersebut muncul dalam demonstrasi. Sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah maupun sistem yang dianggap menindas.
BACA JUGA:Trailer The Hunger Games: The Ballad Of Songbirds & Snakes . Catat Jadwal Tayangnya Akhir Tahun Ini
Fenomena itu menarik. Karena menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya populer terhadap gerakan sosial. Film yang awalnya dibuat untuk hiburan bisa bergeser menjadi alat penyadaran.
Dalam Hunger Games, Capitol digambarkan sebagai pusat kekuasaan yang mewah, penuh kendali, dan menindas distrik-distrik lain.
Gambaran tersebut banyak dikaitkan dengan realitas masyarakat yang merasakan ketidakadilan dari penguasa.
BACA JUGA:MrBeast Rancang Versi Nyata Dari The Hunger Games
Katniss dan Mockingjay jadi simbol perlawanan melawan ketidakadilan.--IMDb
Tokoh Katniss, dengan simbol Mockingjay-nya, menjadi representasi harapan rakyat tertindas. Dia melawan bukan semata-mata demi dirinya. Tetapi demi semua orang yang mengalami ketidakadilan.
Semangat itulah yang kemudian bergema di dunia nyata. Masyarakat menjadikan simbol Mockingjay sebagai lambang perlawanan ketika turun ke jalan.
Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia pun Hunger Games kerap dijadikan bahan pembanding dalam wacana publik mengenai ketimpangan sosial.
BACA JUGA:Penuh Air Mata! Sinopsis Tabayyun, Film Religi Titi Kamal Hadir di Netflix
Saat rakyat menyuarakan aspirasi, simbol-simbol dalam film itu muncul sebagai pengingat. Bahwa perjuangan melawan ketidakadilan adalah sesuatu yang universal.
Keterkaitan antara film dan aksi nyata itu juga menunjukkan bagaimana karya seni, termasuk film, bisa melampaui batas layar. Ia tidak hanya berhenti sebagai hiburan. Tetapi juga menyalakan api kesadaran.