Oei Hiem Hwie, Penyelamat Bumi Manusia Berpulang di Usia 87 Tahun

Rabu 03-09-2025,14:50 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Upaya itu berhasil. Ia lolos dari pemeriksaan petugas. Oei pun pulang ke Malang. Lalu ke Surabaya untuk bekerja dengan Haji Masagung, pemilik usaha Gunung Agung. 

Setelah Pram bebas, ia menemuinya untuk menyerahkan naskah. Namun, Pramoedya meminta Oei menyimpan naskah-naskah itu. Malah ia hanya meminta fotokopi atau salinannya saja.


Oei Hiem Hwie dan satu-satunya koran Trompet Masjarakat yang lengkap, yang kini menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan Medayu Agung, Surabaya.-Rizal Hanafi-HARIAN DISWAY

Naskah ketikan asli itulah yang hingga kini dipajang di Perpustakaan Medayu Agung, perpustakaan karya besar Oei yang didirikan sebagai upayanya untuk merawat literasi. 

BACA JUGA:Jurnalis Senior Irna Gustiawati Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya di Dunia Jurnalistik

Perpustakaan itu hingga kini jadi jujugan masyarakat. Khususnya bagi mereka yang ingin membaca atau pun mengetahui dokumen dan benda-benda bersejarah. Termasuk naskah-naskah ketikan Pramoedya.

Saya masih ingat bahwa ia selalu menganjurkan siapa saja, termasuk saya, untuk membaca dan menulis. Terkait itu, Oei mendasarkannya pada kutipan kalimat Pram dalam novel Anak Semua Bangsa:

Tahukah kau mengapa aku menyayangimu lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin. Abadi. Sampai jauh, jauh di kemudian hari.

Selamat jalan, Oei Hiem Hwie! Karya-karyamu abadi mewarnai perjalanan sejarah anak negeri! (*)

Kategori :