Mantan Dirut PLN Batubara Khairil Wahyuni Ungkap Rahasia Sukses Karier

Kamis 04-09-2025,13:55 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

”Saya mengalami kegagalan beberapa kali. Paling besar dalam hidup saya, ketika memutuskan sesuatu yang keputusan tersebut abu-abu, tidak jelas,” ungkap Khairil. 

”Kemudian, saya ambil karena direksi yang lama tidak mengambil keputusan. Dengan pertimbangan menguntungkan perusahaan dan keyakinan saya cukup jelas terhadap risiko yang akan muncul yang dapat dapat dimitigasi dengan baik. Tapi, nyatanya itu dipersalahkan. Sehingga ketika itu, saya divonis dua tahun. Kemudian, hukuman saya jalani. Dan, saya menerima kenyataan tersebut sebagai takdir dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” kenang Khairil. 

Sebagaimana surah At-Taghobun ayat 11, Allah berfirman yang artinya, ”Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang, kecuali tanpa izin Allah...” Jadi, apa pun musibah adalah penggugur dosa sehingga kembalikan ke Allah dengan diisi zikir, Allah akan memberikan petunjuk. 

Seperti surah Ar-Ra’d ayat 28, yang artinya, ... ”bahwa hanya dengan banyak mengingat Allah (zikir) hati menjeadi tenteram. Mereka yang mendapat petunjuk adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya...

”Ini yang mendasari pengalaman saya, sukses, gagal, dan bangkit. Dari pengalaman saya ini, setidak-tidaknya ada enam elemen dasar yang utama yang harus dimiliki untuk masuk ke dunia bisnis. 

KEEMPAT, tujuan bisnisnya apa?  ”Tujuan bisnis mencari untung yang bagaimana? bagaimana tujuan akhir, orang dapat untung, tapi tidak bahagia,” katanya. 

Jadi, tujuan bisnis dan tujuan akhirnya adalah sebagaimana tersurat dalam surah Az-Zariyat ayat 56, Allah berfirman, ”Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku....” Artinya, tujuan menjalankan bisnis itu untuk bisa beribadah kepada Allah. Jadi, apa pun profesinya itu hanyalah aktivitas atau perantara untuk mengabdi kepada Allah.

”Yang penting niatnya, berbisnis karena Allah Ta’ala, bukan cari keuntungan semata. Karena untuk beribadah kepada Allah, hasilnya hanya dua: syukur dan sabar. Ketika berhasil akan bersyukur, tidak berfoya-foya dan sebagainya. Jika bersyukur, nikmat akan terus bertambah,” tutur Khairil. 

Ketika gagal, lanjut Khairil, harus bersabar, ke titik nol, kembalikan ke Allah. Kemudian, isi dengan zikir, membaca Al-Qur’an, maka akan mendapakan ketenteraman. Kemudian, bangkit lagi karena berbisnis niatnya beribadah, apa pun hasilnya akan positif. Berhasil atau gagal tidak masalah karena semua kehendak Allah.

Selain itu, tujuan bisnis tidak hanya untuk pribadi, tetapi bagaimana agar dapat bermanfaat buat orang lain, yang akan menjadi amal saleh kita. Dengan begitu, orang lain dapat bekerja, mencari nafkah untuk keluarganya sehingga dapat mempertahankan keturunan secara berkesinambungan untuk kelangsungan hidupnya. 

Maka, amal saleh itulah yang kelak dipertanggnhjawabkan kepada Allah, selain rida dan diridai Allah SWT.

Ketika Allah SWT akan menjadikan manusia sebagai khalifah di muda bumi, malaikat mengatakan bahwa manusia itu perusak di muka bumi. Tapi, Allah berfirman, mengetahui apa yang tidak diketahui para malaikat.

”Agar manusia sebagai khalifah di muka bumi, bukan sebagai perusak, maka hendaknya dalam mengolah dan mengeksploitasi bumi bukan didasarkan karena nafsu, melainkan karena niat ibadah, yang ditentukan dalam Al-Qur’an, yakni untuk mengabdi kepada Allah SWT,” kata Khairil. 

KELIMA, lanjut dia, kita diberi modal dasar yang sama oleh Allah SWT, yaitu mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan hati untuk bersyukur dengan ikhlas sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 78. Artinya, Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahu sesuatu pun, dan dia memberi kami pendengaran, penglihatan, dan hati. 

”Jadi, semua diberikan oleh Allah. Oleh karenanya, kita terima hasil apa pun juga dengan syukur dan sabar,” imbuh Khairil.

KEENAM, menurutnya, kita harus mempunyai karakter sebagaimana keteladanan Rasulullah. Tersurat dalam surah Ahzab ayat 21. Artinya, sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. 

Kategori :