Mojuro terasa cukup. Bahkan potensial. Tiga volume terasa tepat. Bila mereka menjaga ritme—membangun, menancap, menutup—Mojuro akan menjadi catatan kaki yang berani.
Catatan kaki yang bisa membuat teks utama terasa lebih lengkap. Dan bukankah itu fungsi spin-off yang baik? (*)