HARIAN DISWAY - Di tribun GOR Jakabaring, Palembang, seorang ibu duduk di atas kursi roda. Tangannya gemetar, napasnya sesekali tersengal. Namun matanya tak pernah lepas dari lapangan.
Di sanalah sang buah hati, Zaki Novran Saputra, berlari, melompat, dan mencoba mewujudkan mimpi bermain di Honda DBL with Kopi Good Day 2025.
Untuk Nyimas Dewi Arimbi momen itu bukan sekadar pertandingan. Itu adalah doa yang menjadi kenyataan.
Perjuangan Nyimas Dewi Arimbi Demi Putranya ke DBL
Nyimas Dewi Arimbi saat menyaksikan putranya, Zaki Novran Saputra, di DBL 2025 -DBL Indonesia-
Sejak Zaki lahir pada November 2009, hidup Nyimas tak pernah sama. Persalinan normal yang berubah jadi tragedi. Doa mengalami kejang hebat akibat hipertensi tinggi, lalu koma selama tiga bulan.
Saat ia sadar, putranya sudah berusia delapan bulan. Ginjalnya mulai rusak. Katup jantungnya bocor 4,5 cm. Sejak itu, cuci darah menjadi rutinitas, yakni tiga kali seminggu.
Tapi satu hal tak pernah goyah. tekadnya untuk melihat Zaki menapak panggung impian di dunia basket.
Zaki terinspirasi oleh sepupunya, Anggun Annaila Zahra, yang pernah bersinar di DBL. Bahkan sampai dipanggil ke Timnas U18 dan terbang ke Amerika bersama skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024.
Tahun lalu, harapan Zaki sempat pupus. Tim basket putra SMA BSI Palembang belum lolos verifikasi. Zaki hanya bisa ikut kompetisi sampingan, AZA 3x3.
Tapi pada 2025, pintu terbuka. Debut Zaki tiba, melawan SMAN 1 Unggulan Muara Enim, pada Senin, 15 September 2025.
Meski tim kalah 27-37, Zaki mencetak delapan poin dan delapan rebound. Itu adalah penampilan yang membuat ibunya berlinang air mata.
"Saya bilang ke Zaki, jangan nangis. Masih ada tahun depan. InsyaAllah ada bonus dari Allah," tutur Nyimas sambil menahan isak.
BACA JUGA:Alumni DBL Jadi Lulusan Terbaik AAU dari SMA Pradita Dirgantara, Raih Penghargaan Adhi Makayasa
BACA JUGA:Profil Christy Gardena, Member no na Alumnus DBL Dance yang Sukses Guncang Head in the Clouds 2025