Prigi mengapresiasi langkah Pemkot yang tak hanya bersih-bersih, tapi juga berani mengambil kebijakan tegas. "Semua turun tangan hari ini karena masalah sampah bukan milik DLH, bukan milik Ecoton—tapi milik kita semua," jelasnya.
Ia menekankan bahaya mikroplastik yang bisa masuk ke tubuh manusia melalui udara, air, dan makanan, mencemari organ vital, bahkan janin di dalam kandungan.
BACA JUGA:Laka di Depan Waduk Unesa, Pemuda Tewas Terlindas Mobil Usai Hantam Traffic Box
Dedik pun kembali menggulirkan ajakan kontroversial, tapi visioner. Yakni mengurangi konsumsi popok sekali pakai, beralih ke popok kain. "Satu anak bisa menghasilkan 1 ton sampah popok dalam 2,5 tahun. Bayangkan kalau ribuan anak?" jelasnya.
Pesan dari aksi di Tambak Wedi jelas. Jangan tunggu besok untuk bertindak. Karena jika hari ini kita biarkan sampah menumpuk, esok yang tenggelam bukan hanya pantai, tapi masa depan anak cucu kita di Surabaya. (*)