Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (29): Wajah Tetangga Modern ASEAN

Minggu 21-09-2025,15:59 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Guangxi memang pas banget sebagai tempat penyelenggaraan China-ASEAN Expo. Wilayah otonomi khusus Tiongkok itu sudah 22 tahun terus menerus mengadakan pameran akbar tersebut. Tak heran, Guangxi adalah satu-satunya provinsi di Tiongkok yang punya perbatasan darat sekaligus laut dengan ASEAN.

POSISI strategis Guangxi itulah yang ditunjukkan kepada para wartawan regional Asia-Pasifik yang mengikuti program China Internasional Press Communication Center (CIPCC). Selama sepekan, 15-20 September 2025, kami tinggal di provinsi selatan tersebut.

Dan Guangxi membuktikan bahwa kemajuan kecerdasan buatan bukan sekadar etalase di ruang pameran. Ia sudah mewujud dalam ranah praktis industri.

Pada Senin, 15 September 2025, misalnya. Kami mengunjungi markas Big Data Development Bureau Guangxi Zhuang Autonomous Region. Ruang-ruang pamer dipenuhi perangkat kecerdasan buatan. Di situ, demonstrasi terasa lebih seperti eksperimen publik ketimbang sekadar presentasi birokrat.

BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (1): Tantangan Jadi Pencerita yang Jujur

BACA JUGA:Dari Peluncuran Buku Kisah-Kisah Menyentuh Shanghai Cooperation Organization (1): Tantangan Jadi Pencerita yang Jujur

Salah satunya ketika mereka menunjukkan kamera pintar yang langsung bisa mendeteksi jumlah jeruk di pohon. Seketika ketemu jumlahnya secara persis. Gunanya apa? Bisa untuk menentukan kinerja komoditas agrobisnis di masa depan.

Di perusahaan itu juga ada dua robot interaktif yang menyambut tamu. Artinya, di masa depan, kecerdasan buatan tak lagi hanya perangkat keras industri. Tapi juga hadir sebagai entitas sosial.

Yang cukup menarik bagi para jurnalis itu adalah kamera pintar yang membaca tekstur kulit lalu memberi rekomendasi buah apa yang sebaiknya dimakan seseorang. Kamera itu juga mampu menunjukkan tingkat kesehatan kulit seseorang. Teknologi itu pun digadang-gadang sebagai solusi kesehatan preventif. Menautkan big data dengan gaya hidup.

Demonstrasi itu sejalan dengan strategi Guangxi untuk menempatkan diri sebagai hub Digital Silk Road. Pertumbuhan 10,8 persen sektor transmisi informasi, perangkat lunak, dan layanan TI sepanjang 2024 menjadi bukti awal. Sektor itu kini menyumbang hampir 12 persen pertumbuhan ekonomi regional.


KOLEKSI MUSEUM MINI yang menampilkan sejarah pelabuhan, Senin, 15 September 2025.-Doan Widhiandono-

Sehari kemudian, para jurnalis peserta training CIPCC melawat ke Guangxi Beibu Gulf International Port Group Co. Ltd. Sejumlah layar besar plus simulasi kapal mini menuturkan kisah lain. Yakni, bagaimana transportasi laut dikontrol secara real time, ditopang museum kecil yang menampilkan perjalanan panjang pelabuhan menuju status hub internasional.

Di ruang simulasi, kapal-kapal mini bergerak di atas layar, memperlihatkan jalur transportasi yang dikontrol dengan algoritma real time.

Museum mini di dalam kompleks pun menceritakan sejarah sejak integrasi tiga pelabuhan besar di Fangchenggang, Qinzhou, dan Beihai pada 2007. Kini, setelah 18 tahun, Beibu Gulf Port Group berdiri sebagai raksasa dengan lebih dari 35 ribu karyawan dan aset senilai 158 miliar yuan.

Angka-angka juga bicara. Pada 2024, throughput kargo mencapai 450 juta ton dengan kontainer 9 juta TEUs. Itu Menjadikannya salah satu pelabuhan tersibuk di Tiongkok.

Kategori :