Rembugan Buku Ludruk UNESA, Lestarikan Budaya Jawa lewat Karya Sindhunata

Senin 29-09-2025,20:16 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Indria Pramuhapsari

Dalam penyampaiannya, jula-juli biasanya dilagukan dan diiringi alunan musik tradisional. Isinya bisa berupa syair maupun pantun berbahasa Jawa.

BACA JUGA:Ada Ludruk Disuguhkan saat Event Ngabuburit Asik di Tugu Pahlawan Surabaya

BACA JUGA:Ziarah Kebangsaan Refleksi Indonesia Damai Diramaikan Ludruk Kolaborasi

Meskipun sebagian besar isinya adalah kritik sosial, jula-juli selalu mampu memancing tawa penonton. Karena itulah, para penonton ludruk biasanya menantikan jula-juli.

Kepada Harian Disway, Sindhunata mengatakan bahwa proses pembuatan bukunya cukup lama. Sebab, ia harus mengumpulkan lagi tulisan-tulisannya sewaktu masih menjadi wartawan muda dulu. 

“Jadi, apa yang dibuat oleh Mas Kartolo dan seniman Ludruk lainnya, saya tuliskan kembali. Dan jula-juli masih relevan untuk zaman sekarang,” tambahnya.

Sindhunata berharap, dua bukunya itu bisa diterima dengan baik. Ia mengaku ingin menghidupkan kembali semangat ludruk. Baginya, ludruk adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Terutama oleh masyarakat Surabaya dan Jawa Timur. (*)

Kategori :