Itu merepresentasikan filosofi legenda bela diri tersebut: “Be like water”. Artinya, seseorang harus pandai melebur. Membaur. Fleksibel. Dapat beradaptasi di mana saja. Serta selalu berpikiran dan bertindak positif. Tidak kaku.
Di sisi lain, terdapat patung penyanyi sekaligus aktris Anita Mui. Kedua patung tersebut kini semakin interaktif. Berkat teknologi Augmented Reality (AR). Itu memungkinkan pengunjung berfoto dan berinteraksi secara digital dengan ikon dunia hiburan tersebut.
Di Hong Kong, bahkan mungkin di dunia, Avenue of Stars tampil sebagai pionir dalam desain berkelanjutan. Berbagai elemen ramah lingkungan diterapkan secara menyeluruh.
BACA JUGA:Hong Kong Wisata Ramah Muslim, Hadirkan Stadion Baru dan 20 Tahun Disneyland
Seperti Arbour, sebuah struktur setinggi 4 meter dengan berat 25 ton. Dirancang sebagai peneduh alami bagi pengunjung.
Begitu pula akses promenade. Saya melewati paving ramah lingkungan. Lantai berpaving itu ditata dengan pola khusus. Mampu mengurangi silau pantulan cahaya matahari. Sementara tiap bagian pavingnya disusun dari pecahan kaca botol daur ulang.
Pagar pembatasnya pun dibuat dari balustrade bio-material. Yakni campuran sekam padi, garam, dan minyak mineral. Bahan-bahan itu tahan terhadap cuaca laut dan serangan serangga.
BACA JUGA:Keunikan dan Sejarah Mi Hong Kong, Simbol Kekayaan Budaya dan Cita Rasa
Pun, ruang hijau. Tanaman di taman sekitar adalah tanaman pilihan. Hasil kurasi pakar lokal. Berfungsi untuk mempercantik kawasan. Sekaligus menyesuaikan iklim pesisir.
Maka, selain dapat menyusuri jejak bintang-bintang besar, berkunjung ke Avenue of Stars memberi pengalaman yang menyatu dengan semangat kota Hong Kong yang dinamis. (*)
*Badai datang dini hari, baca besok...