BACA JUGA:Wisma Jerman Gelar Pameran Lukisan La Wet oleh Daniel Kho, Serukan Pentingnya Keseimbangan Alam
Selanjutnya, Beef Rouladen adalah menu olahan daging sapi tenderloin dan disajikan dengan kentang. Menu tersebut diproses selama 48 jam. Sehingga, dagingnya terasa empuk dan juicy. Di bagian dalamnya, ada beef bacon dan potongan sayuran. Penutupnya adalah kue Bienenstich yang terbuat dari campuran komposisi madu, vanila, dan kacang almon.
Para peserta yang hadir dalam promosi Oktoberfest pun diajak mengikuti tradisi kontes minum bir. Adapun porsi minum beer yang disajikan dalam kontes minum bir adalah sebanyak 1 mug. Orang yang menghabiskan bir yang paling banyak adalah pemenangnya dan mendapatkan hadiah khusus pada acara itu.
Dalam Oktoberfest, bir memang menjadi minuman yang khas dalam perayaan tersebut. Sehingga, dalam set menu makanan khas Jerman yang dipromosikan oleh Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya khusus bulan Oktober pun sudah termasuk dengan bir dan dijual dengan harga Rp359 ribu.
BACA JUGA:Beragam Program Budaya dari Wisma Jerman untuk Memperkenalkan Budaya dan Bahasa Jerman
BACA JUGA:Gado-Gado Bahasa di Wisma Jerman, Ajang Multilingual Menyatukan Beragam Kultur
Bagi yang tidak suka menikmati bir, maka bisa memesan untuk mengganti minumannya dengan cocktail. “Perayaan Oktoberfest ini merupakan lanjutan dari tahun lalu. Kita sudah 2 tahun bekerja sama dengan Wisma Jerman untuk mengadakan Oktoberfest. Waktu itu, cukup sukses di area ballroom dengan menampilkan band dan DJ dari Jerman. Ada banyak tamu asing yang datang menikmati pesta ala Bavaria,” kata Dodi.
Kolaborasi Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya dengan Wisma Jerman tahun ini berbeda karena merujuk kepada promosi makanan. Jadi, selama satu bulan, akan ada hidangan set menu makanan khas Jerman selama sebulan dan khusus hanya di Oktober 2025.
Menurut Mike Neuber, penilaian makanan dari Whiz Luxe Spazio Hotel Surabaya sudah cukup bagus dan mendekati otentik. Dodi berencana akan membuat live music untuk memutar lagu-lagu Jerman pada Oktober dan berharap bahwa masyarakat Surabaya bisa mengenal kuliner Jerman. (*)