HARIAN DISWAY - Di penghujung Hari Batik Nasional, pukul 15.00 WIB, Wyndham Surabaya menggelar perayaan membatik bersama. Acara itu berkolaborasi dengan ikatan Ibu Semangat Indonesia Kuat (ISIK).
Tema "Jejak Alam, Batik Heritage" digaungkan melalui acara workshop di lobi hotel. Praktiknya memadukan dedaunan alam dengan selembar kain, atau dikenal dengan sebutan batik ecoprint.
Hotel Manager Rachmat Zulkarnain menyebut bahwa program itu memang merupakan bentuk komitmen Wyndham untuk terus mendukung gerakan sustainability.
"Saya rasa ini cara baru untuk melakukan sustainability. Kain-kain seprai hotel yang sudah purnatugas, tidak kami buang. Tetapi bisa diolah lebih lanjut. Bahkan memiliki nilai ekonomis," ujarnya.
Rachmat berharap, ke depan bisa tercipta lebih banyak kolaborasi dengan ISIK dalam mendaur ulang barang-barang tidak terpakai milik hotel Wyndham.
Wakil ketua 2 ISIK sekaligus pemateri workshop Suhesti Andrijani menyambut hangat ajakan tersebut. Dia mengapresiasi kepedulian pihak hotel terhadap pelestarian lingkungan.
Kegiatan membatik bersama Wyndham Hotel menggandeng ISIK. Kegiatan itu mengusung tema Jejak Alam, Batik Heritage.-Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Wyndham Surabaya Luncurkan Kamar Mewah 'Grand Deluxe' dengan Sentuhan Modern dan Ramah Lingkungan
Terlebih lagi, ISIK memang merupakan komunitas pemberdayaan perempuan yang saat ini berfokus pada ekonomi kreatif. Juga gerakan keberlanjutan melalui keterampilan olah kain. Salah satunya ecoprint.
Praktik pembuatan batik ecoprint sore itu diikuti oleh 20 peserta. Saat Hesti mulai memperkenalkan alat dan bahan, para peserta dengan antusias mendekat dan memperhatikan.
"Jadi tahap yang pertama adalah scouring. Yaitu mencuci kain dengan detergen. Tapi istimewanya untuk ecoprint, saya menambahkan dengan soda kue," ujar Hesti.
BACA JUGA:Keceriaan Anak-anak Himatun Ayat Mewarnai Bersama Faber-Castell dan Wyndham Surabaya
Penggunaan soda kue itu supaya kotoran-kotoran yang mungkin masih terselip di sela-sela serat kain dapat luruh.
Setelah dikeringkan, kain diberikan treatment khusus bernama mordanting. Itu merupakan teknik mencampur kain dengan air, tawas, soda kue, dan biang cuka. Tujuannya, agar pori-pori kain dapat terbuka. Sehingga dapat lebih maksimal dalam menyerap zat warna daun.