Bahkan, untuk Hotel Marriott, tidak hanya yang di Bali, kain tenun endek produksi Agung Bali Collection juga dipamerkan dan dijual di seluruh jaringan Hotel Marriott di seluruh dunia.
MEMBINA UMKM
Dibandingkan dengan pelaku UMKM lain, Agung Bali Collection memang beruntung karena mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia. Agung Bali Collection tidak hanya memanfaatkan program pembiayaan dan pelatihan dari Bank Indonesia, tetapi juga difasilitasi pemasarannya sehingga mampu ekspansif ke pasar global.
Selama ini kita tahu kesulitan yang kerap dihadapi UMKM di tanah air adalah keterbatasan modal. Banyak UMKM yang kesulitan untuk mendapatkan modal usaha karena tidak memiliki dokumen keuangan yang memadai atau tidak memenuhi persyaratan pinjaman dari lembaga keuangan.
Selain itu, manajemen keuangan yang dikembangkan UMKM umumnya juga tidak efektif –sering kali menyebabkan masalah likuiditas dan kesulitan dalam mengelola arus kas. Dalam banyak kasus, keterampilan dan pengetahuan manajerial pelaku UMKM terbatas.
Tanpa ada dukungan pemerintah dan pendampingan yang serius, harus diakui, sulit bagi pelaku UMKM untuk dapat bertahan, apalagi mengembangkan usahanya. Agung Bali Collection adalah salah satu kisah sukses UMKM di tanah air yang mampu bertahan melalui program cultural heritage.
Untuk memastikan UMKM-UMKM yang lain dapat berkembang seperti Agung Bali Collection, tentu dibutuhkan dukungan dan komitmen banyak pihak. Semoga. (*)
*) Rahma Sugihartati adalah guru besar FISIP dan kepala Perpustakaan Universitas Airlangga.