SIDOARJO, HARIAN DISWAY – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan masih ada 13 korban yang belum berhasil dievakuasi dari reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Pernyataan ini disampaikan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal Budi Irawan, dalam konferensi pers, Senin, 6 Oktober 2025.
Sejak Minggu malam, tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jenazah baru, sehingga total korban meninggal dunia mencapai 50 orang. Jumlah ini menjadi yang tertinggi untuk kejadian bencana di gedung sepanjang tahun 2025.
"Dan saat ini, akan kita cari 13 korban lagi," tegas Budi Irawan. Data tersebut didasarkan pada laporan keluarga dan catatan resmi pesantren mengenai santri dan pekerja yang masih hilang.
Tragedi Terbesar 2025
Budi menyatakan keprihatinan mendalam atas tragedi di Sidoarjo, karena tidak ada kejadian serupa sepanjang 2025—baik bencana alam maupun non-alam—yang menelan korban sebanyak ini. "Kami prihatin dengan ini," ujarnya.
Hingga pukul 03.34 WIB, Direktorat Operasi Basarnas mencatat telah ditemukan 54 jenazah, termasuk 5 body part. Artinya, terdapat 49 jenazah utuh yang berhasil dievakuasi.
BACA JUGA:Update Korban Ponpes Al Khoziny: 45 Jenazah Dievakuasi, 2 Identitas Terungkap
Target Pembongkaran Rampung Malam Ini
BNPB menargetkan proses pembongkaran sisa bangunan yang roboh selesai hari ini, Senin, 6 Oktober 2025, pukul 00.00 WIB. Tim menggunakan alat berat untuk meratakan puing-puing agar evakuasi dapat dilakukan secara menyeluruh dan aman.
"Sampai jam 00.00 WIB nanti malam," kata Budi, menekankan bahwa operasi akan terus berlangsung hingga batas waktu tersebut.
Direktur Operasi Basarnas Bramantyo menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dandim dan tim teknis terkait kondisi puing di sisi selatan bangunan yang menempel pada struktur eksisting. "Kami target hari ini selesai," ujarnya.
BACA JUGA:Polda Jatim Amankan Potongan Besi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Diduga Jadi Barang Bukti
BACA JUGA:Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 37 Orang, Tim SAR Hadapi Kendala Struktur Bangunan
Dengan fokus penuh pada penyelamatan dan evakuasi, BNPB dan Basarnas berkomitmen membawa pulang semua korban kepada keluarga. Tragedi ini menjadi pengingat penting tentang keselamatan konstruksi dan kesiapsiagaan bencana di fasilitas umum. (*)