HARIAN DISWAY - Budaya tepat waktu orang Jepang tak terbantahkan. Di Negeri Sakura ini, kereta datang sesuai jadwal hingga ke hitungan detik, dan para pekerja hampir tak pernah terlihat datang terlambat.
Bagi mereka, waktu bukan sekadar angka di jam tangan, melainkan cerminan rasa hormat dan tanggung jawab. Namun, apa sebenarnya yang membuat budaya tepat waktu begitu kuat mengakar dalam kehidupan masyarakat Jepang?
Budaya Tepat Waktu dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan tepat waktu di Jepang terlihat di mana-mana. Siswa datang ke sekolah sebelum bel berbunyi, kereta dan bus beroperasi sesuai jadwal, dan pekerja jarang datang terlambat.
BACA JUGA: 4 Hal yang Membuat Jepang Disebut Living in 2050
BACA JUGA: 4 Konsep Ikigai, Gaya Hidup Orang Jepang
ORANG JEPANG menjunjung tinggi budaya on time, terutama ketika ada janji dengan orang lain. Itu berlaku untuk urusan pribadi maupun pekerjaan. --iStock
Bahkan dalam janji pribadi, hadir tepat waktu dianggap bentuk sopan santun dan penghormatan terhadap orang lain. Bagi mereka, disiplin waktu bukan sekadar aturan, tapi bagian dari etika hidup.
Akar Filosofi dan Nilai Sosial Budaya On Time
Budaya tepat waktu di Jepang berakar pada nilai-nilai sosial dan filosofi hidup yang kuat. Konsep wa menekankan pentingnya harmoni dalam masyarakat, sehingga keterlambatan dianggap mengganggu keseimbangan bersama.
Sementara itu, prinsip kaizen mengajarkan perbaikan terus-menerus, termasuk dalam manajemen waktu dan efisiensi.
BACA JUGA: K-Pop dan Anime Picu Meningkatnya Minat Belajar Bahasa Korea dan Jepang di Kalangan Remaja
BACA JUGA: Teknik CSM Toner, Cara Tepat Menghidrasi Kulit ala Jepang
Bagi orang Jepang, menghargai waktu berarti menghormati orang lain, karena waktu bukan hanya milik individu, tapi juga bagian dari tanggung jawab sosial.
Sistem dan Kebiasaan yang Mendukung Ketepatan Waktu