Khofifah menambahkan, pagelaran Jawa Timur Bersimfoni merupakan representasi nyata dari filosofi Jatim Bisa. Para pelajar menunjukkan sinergi, kreativitas, dan harmoni bisa menjadi bahasa universal dalam membangun semangat kebersamaan.
BACA JUGA:Tutup PKN II Angkatan XII, Gubernur Khofifah Ajak Peserta Wujudkan Ketahanan Pangan, MBG, dan KDKMP
BACA JUGA:Kado HUT ke-80 Jatim! Khofifah Resmikan Trans Jatim Lamongan-Gresik, Gratis selama 6 Hari
“Denting, tiupan, petikan, dan gemuruh yang berpadu adalah simbol sinergi. Dari ruang kelas, kini mereka mempersembahkan harmoni untuk negeri,” kata Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menekankan pendidikan tidak hanya berorientasi akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan cinta terhadap budaya.
“Jawa Timur Bersimfoni bukan sekadar pagelaran, tapi cerminan semangat Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh. Dari Bumi Majapahit untuk Nusantara,” ucapnyi.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menyebut pemecahan dua rekor MURI ini merupakan persembahan terbaik pelajar Jatim untuk HUT ke-80 provinsi.
“Para siswa berlatih intensif berbulan-bulan untuk tampil di hadapan Ibu Gubernur, ini bukti bahwa pendidikan di Jatim tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga menumbuhkan kreativitas dan kolaborasi,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Founder MURI, Jaya Suprana, yang menyebut momen ini sebagai rekor dunia yang membanggakan.
“Museum Rekor Dunia Indonesia menyatakan paduan suara hybrid dan pagelaran orkestra simfoni oleh siswa SMA dan SMK se-Jatim sebagai Rekor Dunia. Ini pencapaian luar biasa,” ujarnya.
Di akhir acara, Jaya Suprana menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh masyarakat Jawa Timur. “Selamat Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, semoga masyarakatnya semakin adil, sejahtera, dan berakhlak. Teruslah berkarya untuk Indonesia,” ucapnya. (*)