Survei Poltracking Indonesia mencatat 86,7% masyarakat puas terhadap upaya pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama. Hal tersebut menjadi capaian tertinggi pemerintahan Prabowo–Gibran sejauh ini.
Kemudian disusul dengan kehidupan keagamaan yang mencapai 80,2% dan menjaga persatuan bangsa sebanyak 77,1%.
BACA JUGA:Menag: Kasus Kekerasan Seksual di Pesantren Jangan Dibesar-besarkan
Dukung Program Nasional MBG dan CKG
Sebagai bagian dari Asta Cita, Kemenag juga mendukung dua program prioritas nasional tersebut, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Langkah tersebut menjadi pertimbangan bagi Kemenag untuk mendukung upaya Presiden dalam meningkatkan kesejahterahan sosial.
Sampai hari ini, tercatat sebanyak 1.373.761 siswa madrasah dan 337.442 santru pesantren telah menikmati program MBG tersebut.
Sementara itu, lebih dari 12,5 juta siswa telah menerima layanan CKG, baik dari madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan Kristen, Katolik, Hindu, bahkan Buddha.
BACA JUGA:Komisi VIII DPR Desak Kemenag Evaluasi Izin Ponpes Al Khoziny
Selain itu, Kemenag juga membantu 4.450 pelaku UMKM dengan pinjaman tanpa bunga melalui program Masjid Berdaya dan Berdampak (MADADA). Tercatat sebanyak 1.350 takmir masjid telah mendapat pelatihan khsusus dalam mengelola ekonomi berbasis masjid.
Untuk memperkuat ketahanan keluarga dan mengurangi angka perceraian, sekitar lebih dari 17.266 pasangan telah diberi bimbingan terkait pranikah dan pembinaan keluarga harmonis lintas agama. Baik dalam Perkawinan Islam, bimbingan keluarga sukinah bagi pasangan Hindu, maupun Hittasukhaya untuk umat Buddha.
“Inilah makna dakwah sosial. Kemenag berupaya agar ajaran agama hadir bukan hanya di rumah ibadah, tapi di ruang publik: berbagi makanan, menjaga kesehatan, dan memperkuat keluarga,” kata Nasaruddin.
BACA JUGA:KPK Periksa Tauhid Hamdi Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag
Meningkatkan Kesejahteraan Pendidik
Salah satu fokus utama Presiden Prabowo adalah meningkatkan kesejahteraan pendidik, termasuk bagi guru dan dosen lembaga pendidikan agama dan keagamaan.
Untuk pertama kalinya, tunjangan profesi guru non-PNS naik secara signifikan dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan.
Sebanyak 206.325 guru dan lebih dari 5.000 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun ini. Angka tersebut meningkat hingga 700% dibandung tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Menag di Pembukaan MQK Internasional: Korban Perubahan Iklim Lebih Besar Daripada Perang