Ia dijuluki “Dalang Suara Emas” karena vokalnya yang khas. Dengan kemampuan itu, ia mampu menghidupkan karakter wayang dengan kekuatan dramatik luar biasa. Dari situlah namanya menembus batas negeri.
Ki Anom Suroto adalah dalang Indonesia pertama yang tampil di lima benua. Di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, Jerman, Australia, dan Rusia.
BACA JUGA:Peringatan Adhyaksa di Pasuruan: Sosialisasi Rokok Ilegal Lewat Wayang Kulit
BACA JUGA:Panglima TNI dan Ribuan Warga Saksikan Pergelaran Wayang kulit di Makodam V/Brawijaya
Penampilannya di berbagai negara menjadi bukti bahwa seni wayang kulit Indonesia mampu bersaing dan dihargai di tingkat dunia.
Ki Anom Suroto dikenal teguh mempertahankan gagrak Surakarta, gaya khas dalam seni pedalangan. Gaya itu menonjolkan keluwesan gerak (sabet), kedalaman dialog (catur), dan keindahan iringan gamelan (iringan).
Dalam dunia dalang, ia dianggap sebagai dalang paripurna yang menguasai ketiga aspek tersebut secara sempurna.
Anda sudah tahu, gagrak Surakarta memiliki kekhasan bentuk wayang yang lebih tinggi dan ramping, dengan detail tata sungging hawancawarna. Yakni perpaduan berbagai warna yang artistik dan rumit.
BACA JUGA:Jaga Eksistensi Wayang, Unindra PGRI Melakukan MOU dengan 13 Stasiun TVRI
BACA JUGA:Meriahnya Pekan Wayang Jatim 2024, Bawakan Kisah Cinta Rama dan Shinta dari Sudut Berbeda
Gerakannya pun dikenal halus dan dinamis. Memperlihatkan teknik sabet yang tinggi. Meski berakar kuat pada tradisi, Anom Suroto juga dikenal inovatif dan adaptif terhadap zaman.
Ia mampu menggabungkan unsur klasik dengan sentuhan modern tanpa kehilangan ruh budaya. Itulah yang membuat pertunjukannya selalu dinantikan, baik oleh penonton tua maupun generasi muda.
Sepanjang kariernya, Anom Suroto telah mementaskan ribuan lakon wayang kulit. Banyak di antaranya diabadikan dalam rekaman dan siaran televisi.
Beberapa lakon terkenalnya antara lain “Dewa Ruci/Bima Suci”, “Semar Mbangun Kahyangan”, “Babad Wonomarto”, “Anoman Maneges”, dan “Gathutkaca Krida”, yang kebanyakan diangkat dari epos Mahabharata.
Kenangan Ki Anom Suroto bersama para punakawan. Maestro wayang kulit gagrak Surakarta itu berpulang pada Kamis, 23 Oktober 2025.-@garenggepeng-Instagram
BACA JUGA:Mengenal Wayang Beber, Warisan Leluhur dalam Pekan Wayang Jawa Timur 2024