BACA JUGA:5 Jenis Wayang Indonesia, Tradisi dengan Nilai Filosofis Tinggi
Atas jasanya dalam dunia seni, Ki Anom Suroto menerima berbagai penghargaan. Termasuk Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Republik Indonesia.
Ia juga aktif mengajar di berbagai kursus pedalangan dan lembaga budaya. Sepanjang hidupnya, Ki Anom terus memastikan ilmu dan semangat seni tradisional diwariskan kepada generasi berikutnya.
Bagi banyak dalang muda, Ki Anom Suroto adalah inspirasi terbesar. Ia menunjukkan bahwa wayang kulit bukan sekadar warisan masa lalu. Tetapi juga bagian dari masa depan budaya bangsa.
Kepiawaiannya dalam menafsirkan lakon klasik dengan pendekatan baru membuat seni pedalangan tetap relevan di era modern.
BACA JUGA:Hari Wayang Nasional 7 November, Mari Simak Ulang Filosofi dan Sejarah Wayang
BACA JUGA:Wayang Rajakaya Indonesia-Jerman oleh Herlambang Bayu Aji Angkat Cerita yang Global untuk Anak-anak
Semesta telah menancapkan gunungan wayang di tengah jagad pakeliran. Tancep kayon. Menandakan tugas Ki Anom di dunia telah paripurna.
Namun, tancep kayon itu hanya tanda. Sejatinya kisah itu takkan berakhir. Sebab, kiprah, jejak, dan karya Ki Anom tak pernah selesai. Abadi. (*)