HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya tidak membutuhkan izin atau persetujuan negara lain untuk menyerang target baik di Gaza maupun Lebanon.
Pada Sabtu, 25 Oktober 2025, Israel melancarkan serangan di Gaza Tengah. Militer Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka telah mengirimkan pesawat nirawak (drone) untuk menargetkan anggota Jihad Islam.
IDF berdalih bahwa kelompok tersebut sedang menyusun rencana untuk menyerang pasukan Israel.
BACA JUGA:Israel Kembali Lancarkan Serangan di Gaza Tengah, Targetkan Kelompok Islamic Jihad
Media lokal Palestina melaporkan bahwa terdapat 1 korban jiwa dan 4 luka-luka akibat serangan di Nuseirat, Gaza Tengah.
Nuseirat sendiri berada di barat garis kuning yang artinya wilayah tersebut tidak berada dalam kontrol Israel.
Selain menyerang Gaza meski dalam gencatan senjata, Israel juga sempat menyerang Lebanon pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Kali ini, IDF menargetkan sejumlah sekolah menengah di Smushtar dan Taraya, Lebanon Timur.
BACA JUGA:Ditekan Amerika, Israel Akhirnya Bekukan RUU Aneksasi Tepi Barat
Tank-tank militer Israel mengambil posisi di sepanjang pagar perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza pada tanggal 21 Oktober 2025.--JNS
Mereka berdalih bahwa serangan tersebut untuk menghancurkan infrastruktur militer dan lokasi produksi rudal Hizbullah.
Berbicara di rapat kabinet mingguan, Netanyahu menegaskan bahwa Israel sendiri yang akan memutuskan di mana dan kapan akan menyerah musuh mereka.
“Israel adalah negara merdeka. Kami akan mempertahankan diri dengan cara kami dan kami akan terus menentukan nasib kami sendiri,” jelas Netanyahu.
Netanyahu menegaskan hubungan antara Amerika Serikat dan Israel.
BACA JUGA: Israel Serang Lebanon, Tuduh Hizbullah Simpan Senjata