HARIAN DISWAY - Isu perceraian selalu menjadi topik yang ramai diperbincangkan di media sosial. Berita tentang retaknya rumah tangga publik figur seakan datang silih berganti.
Mulai dari YouTuber Tasya Farasya, pesepak bola Pratama Arhan, hingga penyanyi Raisa. Semuanya mencuri perhatian publik dengan kabar perpisahan mereka.
Fenomena itu menimbulkan pertanyaan, mengapa banyak hubungan tampak harmonis di depan publik, tetapi berakhir di tengah jalan?
Sebagian besar kasus perceraian dilatarbelakangi oleh ketidakcocokan. Baik karena perbedaan pandangan, prioritas hidup, maupun cara mengekspresikan cinta.
Tantangan yang Sering Dihadapi Pasangan
1. Perbedaan Pandangan
Setiap individu membawa nilai dan cara berpikir yang berbeda. Perbedaan itu bisa menjadi kekayaan dalam hubungan. Tetapi juga bisa jadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik.
BACA JUGA:Raisa Dikabarkan Gugat Cerai Hamish Daud, Ini Reaksi Netizen
BACA JUGA:Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Setelah Menikah 4 Tahun
Misalnya, cara mengatur keuangan, memutuskan karier, atau menentukan arah masa depan bersama. Itu sering kali menimbulkan perdebatan yang berlarut.
2. Skala Prioritas yang Tidak Selaras
Dalam perjalanan hidup, prioritas setiap orang bisa berubah. Ada yang fokus mengejar karier, sementara pasangannya ingin membangun keluarga.
Jika tidak dikomunikasikan dengan terbuka, perbedaan itu bisa menimbulkan jarak emosional dan perasaan diabaikan.
3. Kurangnya Waktu Bertemu
 Menghabiskan waktu bersama dengan pasangan terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi yang memiliki kesibukan berbeda.-Gemini AI
Kesibukan membuat pasangan sulit menemukan waktu untuk benar-benar hadir satu sama lain. Padahal, kebersamaan menjadi elemen penting dalam menjaga keintiman. Tanpa waktu berkualitas, hubungan bisa terasa hambar dan kehilangan makna.
BACA JUGA:Siapa Zeda Salim? Sosok Wanita yang Kunjungi Ammar Zoni di Lapas Usai Cerai dengan Irish Bella
4. Perbedaan Love Language
Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan kasih sayang. Ada yang suka kata-kata manis, sentuhan fisik, hadiah, pelayanan, atau kebersamaan. Jika pasangan tidak memahami bahasa cinta satu sama lain, perasaan tidak dicintai bisa muncul.