Brand vegan umumnya akan menunjukkan asal bahan nabatinya secara terbuka.
3. Perhatikan label sertifikasi resmi.
Logo seperti Certified Vegan, Leaping Bunny, atau PETA Cruelty-Free bisa jadi jaminan paling aman bahwa produk bebas dari bahan dan pengujian hewani. Pastikan logo tersebut asli, bukan hanya klaim teks di kemasan.
4. Waspadai istilah “natural” atau “organic”.
Tidak semua produk alami atau organik berarti vegan. Banyak produk organik yang tetap menggunakan madu, susu, atau beeswax. Karena itu, selalu cek daftar bahan secara lengkap, bukan hanya klaim di depan kemasan.
5. Gunakan aplikasi atau situs pengecekan bahan.
Saat ini banyak aplikasi seperti Think Dirty atau CodeCheck yang bisa membantu pengguna memindai barcode produk dan menampilkan asal-usul setiap bahan.
BACA JUGA: Skincare ingredients yang Sebaiknya Dihindari Pemula: Kenali Kulit, Hindari Risiko
BACA JUGA: Sabun Natural vs Sabun Konvensional: Mana yang Lebih Baik untuk Kulit?
Cara ini praktis untuk pemula yang ingin beralih ke produk vegan tanpa bingung membaca istilah teknis.
Memilih vegan beauty bukan hanya tentang tren, tapi juga tentang tanggung jawab etis dan keberlanjutan. Dengan memahami label dan sertifikasi, konsumen bisa berkontribusi langsung pada gerakan global melawan eksploitasi hewan.
Selain itu, produk vegan cenderung lebih ramah untuk kulit sensitif karena bebas bahan keras seperti pewarna atau pewangi hewani.
BACA JUGA: 7 Tanda Skincare Tidak Cocok di Kulit
BACA JUGA: 5 Pilihan BB Cream untuk Tampilan Natural dan Flawless Sehari-Hari
Kecantikan sejati bukan sekadar soal penampilan, tapi juga kepedulian terhadap kehidupan lain. Dengan beralih ke vegan beauty, kita ikut membangun dunia yang lebih baik bagi kulit, bumi, dan seluruh makhluk hidup di dalamnya. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya