JAKARTA, HARIAN DISWAY - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Riau. Salah satu pihak yang ditangkap adalah Gubernur Riau, Abdul Wahid. Melalui Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto mengkonfirmasi adanya penangkapan tersebut, pada Senin,3 November 2025.
Dalam hal itu, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari para pihak yang diamankan.
Diketahui, Abdul Wahid merupakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia terpilih sebagai Gubernur Riau dengan memperoleh 1.224.193 suara dalam Pemilihan Gubernur 2024 lalu.
BACA JUGA:Tim SIRI Kejagung Amankan DPO Nursahir Perkara Korupsi di Riau
Di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Juru bicara KPK, Budi Prasetyo menjelaskan bahwa terdapat 10 orang yang terjaring tangkap tangan di Riau. Budi memastikan bahwa 10 orang itu merupakan penyelenggara negara yang berhasil ditangkap dalam OTT KPK.
BACA JUGA:KPK Akan Panggil Sejumlah Pihak Terkait Kasus Dugaan Korupsi Whoosh
"Jadi nanti kami akan update lagi berapa yang dari swastanya, berapa yang dari penyelenggara negaranya," Ujar Budi di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, dikutip dari Disway.id.
Biografi Abdul Wahid
Abdul Wahid lahir di Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada 21 November 1980. Pria lulusan UIN Sultan Syarif Kasim ini kemudian bergabung dengan PKB sejak 2002.
BACA JUGA:Gubernur Jatim Khofifah Dapat Penghargaan DPD RI 2025 atas Perlindungan Anak dan Perempuan
BACA JUGA:Parade Bhinneka Tunggal Ika Pemprov Riau Berlangsung Meriah, Ditjen Polpum Kemendagri Mengapresiasi
Mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau dan terpilih pada 2009. Sembari berpolitik, Wahid juga menjalankan sejumlah bisnis sembari meniti karier politiknya.
Abdul Wahid-SF Hariyanto dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Terpilih oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama dengan 481 kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025. (*)
*) Mahasiswa Magang Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya