Untuk mempercepat pertumbuhan, ASBISINDO mendorong pengembangan tiga instrumen keuangan inovatif:
- Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) – menggabungkan investasi dan kebermanfaatan sosial.
- Sharia Restricted Intermediary Account (SRIA) – memberikan imbal hasil lebih besar dari proyek syariah dengan risiko terukur.
- Bank Emas (Bullion Bank) – memonetisasi potensi emas nasional sebagai investasi syariah yang aman dan tahan inflasi.
ASBISINDO juga mendorong kebijakan pendukung, termasuk insentif perpajakan dan integrasi emas sebagai aset likuid bank guna mengurangi GWM (Giro Wajib Minimum).
“Dengan dukungan regulasi, kebijakan, dan kolaborasi antara regulator dan pelaku industri, ekonomi syariah bukan lagi pelengkap, melainkan arus utama pembangunan nasional,” tegas Anggoro.
ASBISINDO menegaskan komitmennya untuk bertransformasi, berinovasi, dan berkolaborasi demi menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. (*)