Wayang Landung adalah kesenian khas Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ukurannya sangat besar, tingginya bisa lebih dari 2 meter, dan terbuat dari bahan alami seperti daun pisang serta jerami kering.
Bentuknya tiga dimensi, menyerupai orang-orangan sawah, tapi dengan wajah dan busana mirip Wayang Golek. Kesenian ini terinspirasi dari teater tradisional Sunda bernama longser yang biasanya dipertunjukkan di lapangan desa.
Dalam pementasan Wayang Landung, boneka besar tersebut diarak keliling desa dan dimainkan oleh seseorang dari dalam tubuh wayang sembari bergerak mengikuti irama musik.
BACA JUGA: Ini 5 Karakter Tokoh Pemuda dalam Wayang Kulit, Inspirasi untuk Generasi Muda
BACA JUGA: Pemerintah Ajukan Reog, Kolintang dan Kebaya Jadi Warisan Budaya UNESCO
3. Wayang Cepak
WAYANG CEPAK berasal dari Cirebon dan sekitarnya dengan bentuk hiasan mahkota yang khas. -Sanggar Jaka Baru -Pinterest
Wayang Cepak berasal dari Cirebon dan sekitarnya. Bentuk Wayang Cepak hampir mirip dengan Wayang Golek Purwa Sunda, tetapi memiliki bentuk mahkota kepala yang rata atau cepak dalam bahasa Cirebon.
Dari bentuk mahkota itulah nama cepak berasal. Sampai sekarang, wayang dengan tampilan seperti itu disebut Wayang Cepak.
Cerita yang dipentaskan biasanya tentang cerita-cerita muslim dari Arab karangan Amir Hamzah, kerajaan Hindu, dan kisah lokal legenda, sejarah, atau mitos.
Di zaman modern, Wayang Cepak masih digunakan sebagai dakwah Islam dan pementasan setahun sekali di pemakaman desa sebagai bentuk penghormatan bagi yang sudah meninggal.
BACA JUGA: Belajar Kebinekaan Lewat Wayang Potehi dan Lontong Cap Go Meh
BACA JUGA: Batik Gedog Tuban Selangkah Lagi Menuju Pengakuan Indikasi Geografis Nasional
4. Wayang Thengul
WAYANG THENGUL berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur. Mirip wayang golek, tetapi punya karakter yang khas. -Mastumapel-
Dikenal di Bojonegoro, Jawa Timur, Wayang Thengul merupakan bentuk Wayang Golek dengan karakter yang khas. Kepala wayangnya bisa bergerak yang sering disebut methungul oleh masyarakat.