Karena keunikan itulah, wayang ini disebut sebagai Wayang Thengul. Kisah yang dibawakan berupa cerita lokal, seperti cerita Panji, kerajaan Majapahit, dan cerita sejarah lainnya.
Pagelaran Wayang Thengul menggunakan layar kelir dengan lubang kotak di tengah-tengah layar yang berfungsi agar penonton bisa melihat pagelaran wayang dari arah belakang layar.
BACA JUGA: Pelestarian Seni Budaya Melalui Pelindungan Kekayaan Intelektual
BACA JUGA: 5 Batik Khas Tulungagung, dari Batik Lurik Bhumi Ngrowo hingga Batik Gajah Mada
5. Wayang Sasak
WAYANG SASAK berasal dari Lombok dan merupakan akulturasi budaya antara Islam dan tradisi lokal. --Pinterest
Wayang Sasak berasal dari Lombok dan merupakan akulturasi budaya antara Islam dan tradisi lokal. Tokoh-tokohnya diambil dari Serat Menak, yakni perjuangan Amir Hamzah melawan kezaliman.
Dalam pementasan, dalang Wayang Sasak memainkan Wayang Kulit diiringi dengan gamelan khas Lombok dan tembang dalam Bbahasa Sasak.
Pertunjukan Wayang Sasak bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga media dakwah dan pendidikan moral.
BACA JUGA: Daftar 10 Makanan dan Tradisi Kuliner Warisan Budaya Takbenda UNESCO
BACA JUGA: Ponorogo Resmi Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO
6. Wayang Potehi
WAYANG POTEHI adalah seni pertunjukan yang dibawa oleh komunitas Tionghoa ke Indonesia sejak ratusan tahun lalu. -Faturidham -Pinterest
Wayang Potehi adalah seni pertunjukan yang dibawa oleh komunitas Tionghoa ke Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Wayangnya berupa boneka kain tangan dan dimainkan di balik panggung kayu kecil.
Cerita yang dibawakan banyak terinspirasi dari kisah klasik Tiongkok seperti Sam Kok atau Journey to the West. Kini, Wayang Potehi sering dipentaskan di vihara dan saat perayaan Imlek di beberapa daerah.
Enam jenis wayang tersebut menunjukkan bahwa kekayaan budaya Indonesia tidak hanya ada di panggung besar, tapi juga ada dalam tradisi lokal yang sederhana.