Emas, Perunggu, dan Misteri Kuno Sanxingdui, Jejak Peradaban Besar dari Tanah Shu

Kamis 13-11-2025,08:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Penemuan arkeologis di Guanghan, Provinsi Sichuan, Tiongkok, mengungkap perpaduan luar biasa antara seni, teknologi, dan keyakinan spiritual yang menakjubkan.

Sanxingdui di Guanghan, Provinsi Sichuan, kini kembali menjadi pusat perhatian dunia arkeologi. Situs kuno itu disebut-sebut sebagai salah satu tonggak peradaban awal Tiongkok. 

Penggalian yang dilakukan terus menyingkap misteri luar biasa tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat kuno yang hidup ribuan tahun lalu.

Penemuan yang Mengubah Sejarah

Sanxingdui pertama kali ditemukan pada 1920-an. Sejak itu menjadi salah satu situs paling menakjubkan dalam sejarah arkeologi Asia.

BACA JUGA:Yimakan, Seni Lisan Bangkit Kembali dari Timur Laut Tiongkok

BACA JUGA:Penampilan Kuartet Juilliard di Tianjin Jadi Simbol Pertukaran Harmonis Budaya Tiongkok-AS

Namun, baru pada 1986 dunia benar-benar terkesima. Yakni ketika dua “lubang persembahan” (sacrificial pits) ditemukan.

Dari dalamnya, para arkeolog mengeluarkan ratusan artefak menakjubkan. Seperti topeng emas raksasa, patung perunggu misterius, dan benda ritual lain yang tak mirip dengan budaya Tiongkok kuno manapun.

Gelombang penelitian baru dimulai pada 2019. Yaitu saat enam lubang persembahan tambahan (nomor 3 hingga 8) ditemukan.

Temuan itu membangkitkan kembali rasa ingin tahu masyarakat terhadap asal-usul dan usia situs tersebut. Berdasarkan analisis karbon-14 yang dilakukan oleh Universitas Peking, pemakaman artefak di lubang 3, 4, 6, dan 8 kemungkinan besar terjadi antara tahun 1201 SM hingga 1012 SM. Itu merupakan masa akhir Dinasti Shang (abad ke-16 hingga ke-11 SM).


Patung kepala perunggu dengan topeng emas, salah satu penemuan paling memukau di situs Sanxingdui, Guanghan, Provinsi Sichuan. --China Daily

BACA JUGA:Menara Matahari Yantai Raih Penghargaan Arsitektur Dunia Bergengsi 2025

BACA JUGA:Kilauan Emas Kuno: Pameran Baru Ungkap Sejarah Panjang Seni Emas Tiongkok

“Kesamaan fragmen yang ditemukan di enam lubang berbeda menunjukkan bahwa proses penguburan dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan,” ujar Ran Honglin, arkeolog utama dari Institut Riset Relik Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan.

Penemuan itu membantu membangun kerangka waktu kronologis yang lebih jelas bagi situs bersejarah tersebut.

Teknologi Pengecoran yang Mendahului Zamannya

Kategori :