Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (84): Transformasi Desa Pengemis

Sabtu 15-11-2025,15:23 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

BACA JUGA:ITCC Lepas 250 Calon Mahasiswa ke Tiongkok, Gelar Sharing Session Knowledge is Power Bersama Dahlan Iskan

BACA JUGA:Tiongkok Peringatkan Warganya Hindari Jepang Setelah Ketegangan Diplomatik Soal Taiwan

Dua puluh tahun kemudian, Pemerintah provinsi memasukkan Xianrendong dalam proyek “Special Ethnic Tourism Village.”

Dari situ, dana mengalir. Ada lebih dari 20 juta yuan dari departemen pariwisata, etnis, dan pengentasan kemiskinan. Juga 65 juta yuan pinjaman bank dengan subsidi bunga. Plus 40 juta yuan dari pemerintah lokal dan para warga sendiri.

Totalnya menembus lebih dari 120 juta yuan. Uangnya dipakai untuk peningkatan rumah-rumah warga, pembangunan jalan desa, gerbang desa, pembuatan ikon wisata, jaringan air bersih, dan penguatan identitas budaya Sani.

Hasilnya, Xianrendong punya wajah baru. Tapi akarnya tak tercerabut.


RUMAH TRADISIONAL Sani yang berfungsi sebagai penginapa di Xianrendong.-Doan Widhiandono-

Setelah menuntaskan kunjungan desa, kami beranjak ke tepi telaga. Tiga perahu wisata sudah menunggu. Bentuknya unik: mirip kapal armada kuno Tiongkok. Kabin kayunya lapang. Tempat duduknya nyaman, dikelilingi dinding kayu dan jendela kaca lebar.

Saya memilih kapal yang tengah. Seorang perempuan muda berkulit cerah menyambut. Ada tahi lalat di atas bibir kirinya. Manis sekali…

Perempuan itu berkostum khas Sani. Hitam. Dengan bordir aneka warna dan salaman benang perak. Perempuan itu minta dipanggil sebagai Amei. Artinya: perempuan cantik! Sungguh sebuah panggilan yang pas.

Amei memang cantik. Tak hanya dari parasnya, tetapi juga penuh percaya diri, tidak ragu, dan hafal semua data geowisata di luar kepala.

BACA JUGA:Sentuhan Restorasi di Situs Sangxidui, Tiongkok, Bangkitkan Kejayaan Masa Lalu Sichuan

BACA JUGA:Yimakan, Seni Lisan Bangkit Kembali dari Timur Laut Tiongkok

Ya, Amei-lah yang menjadi pemandu kami di kapal. Sepanjang perjalanan, dia terus menerus berbicara tentang fakta-fakta kawasan tersebut. Sambil sesekali menuangkan teh hangat untuk kami.

Bersama Amei, perjalanan menelusuri Puzhehei Lake atau Lantern Lake itu pun terasa komplet. Komplet dengan data…

“Kawasan ini punya 58 danau yang saling terhubung. Luas area airnya 40 kilometer persegi. Ada rute air sepanjang 40 kilometer,” ucapnya.

Kategori :