HARIAN DISWAY - 11 jenazah korban bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan hingga hari ketiga operasi SAR atau pada sabtu malam, 15 November 2025.
Rinciannya, 2 jenazah ditemukan pada hari Kamis, 13 November 2025, 1 jenazah ditemukan pada Jumat, 14 November 2025, sementara 7 jenazah ditemukan pada Sabtu. Selain itu, tim juga menemukan dua potongan tubuh yang kemudian diidentifikasi milik satu nama.
Dengan ditemukannya korban tertimbun ini, maka jumlah korban meninggal dunia dalam peristiwa tanah longsor Cilacap menjadi sebelas jiwa. Dengan kata lain, dua jenazah ditemukan pada hari pertama, satu jenazah ditemukan pada hari kedua, dan delapan jenazah pada hari ketiga.
Diperkirakan, total 23 orang menjadi korban dalam musibah ini. Dengan rincian, 11 orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara sisanya 12 orang masih dalam proses pencarian.
Tambahan alat berat dikerahkan ke titik-titik yang diperkirakan ada korban tertimbun di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap-BNPB-
BACA JUGA:Longsor Cilacap, 6 Korban Berhasil Ditemukan, 14 Masih Hilang, BMKG Ungkap Penyebabnya
Kondisi cuaca menjadi hambatan utama dalam proses SAR. Pada SAR hari ketiga, tim yang terdiri dari unsur Basarnas BPPD TNI Polri dan relawan langsung turun ke lapangan mulai pukul 7.30 WIB.
Sementara hingga hari Minggu, 16 November, cuaca di wilayah Kecamatan Majenang diprakirakan akan turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Tim menyisir area terdampak longsor yang meliputi tiga dusun yaitu Dusun Cibeunying, Cibuyut, dan Tarukahan. Upaya pencarian dilakukan dengan membagi lima wilayah sektor kerja. Sekitar 520 orang personel SAR gabungan dikerahkan.
Proses pencarian korban tanah longsor di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah-BNPB-
Sementara itu, sesuai dengan rencana operasi yang dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan pada jumat lalu, alat berat tambahan telah dikerahkan menuju lokasi. 7 unit eskavator mengaktifkan dengan penggalian yang hati-hati di titik-titik lokasi yang diduga terdapat korban jiwa tertimbun.
“Melihat lokasi terdampak longsor yang sangat luas ini, jika semalam saya sampaikan delapan eskavator harus turun, pagi ini saya minta ditambah lagi empat unit. Sehingga total alat berat yang dibutuhkan sebanyak 12 unit,” kata Budi saat meninjau lokasi terdampak di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
BACA JUGA:UPDATE: Korban Longsor Cilacap Ditemukan 11 Meninggal, 10 Warga Masih Hilang
Kebutuhan penambahan alat berat ini menurut Budi karena tingginya timbunan material longsor bervariasi antara 2-8 meter yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian dengan cepat jika menggunakan peralatan sederhana.
Budi menambahkan, guna percepatan operasi SAR, seluruh sumber daya bisa dikerahkan 24 jam jika situasi memungkinkan. “Sumber daya manusianya bisa bergiliran, namun alat berat harus aktif 24 jam,” tambah Budi.