HARIAN DISWAY - Tanggal 18 November selalu menjadi momentum penting bagi Muhammadiyah. Salah satu organisasi Islam modernis terbesar di Indonesia itu memasuki usia 113 tahun.
Muhammadiyah pertama kali didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan pada 1912. Pada peringatan tahun ini, Muhammadiyah mengusung tema besar, “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”.
Sebuah gagasan yang mencerminkan niat mendalam untuk pembangunan sosial, pendidikan, dan nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut bahwa tema tersebut dipilih sebagai penegasan komitmen Muhammadiyah.
BACA JUGA:PP Muhammadiyah dan PBNU Dukung Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
BACA JUGA:Muhammadiyah: Awal Ramadan 1447 Hijriah Jatuh pada 18 Februari 2026
Menurutnya, kesejahteraan yang dimaksud bukan hanya yang bersifat material. Tetapi juga mencakup kualitas hidup secara batin.
Anda sudah tahu, Muhammadiyah sejak dulu aktif dalam gerakan kebangsaan. Memiliki kontribusi terhadap proses lahirnya Indonesia merdeka.
Berprinsip Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. Mengusahakan negara yang baik, makmur, dan berada di bawah ampunan Allah.
Tema Milad Muhammadiyah Tahun 2025
Haedar menekankan bahwa tema milad kali ini mengandung dua tujuan besar:
BACA JUGA:Long Weekend Maulid Nabi 2025: Jadwal Libur dan Perbedaan Tanggal Antara NU dan Muhammadiyah
BACA JUGA:Ketum PP Muhammadiyah: Ibadah Kurban Momentum Membebaskan Diri dari Pesona Duniawi
1. Penguatan Gerakan Sosial-Ekonomi
Muhammadiyah ingin memperluas program yang berorientasi pada kesejahteraan sosial, moral, dan spiritual. Implementasinya menekankan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kebajikan moral masyarakat.
2. Mendorong Kebijakan Negara yang Berkeadilan
Muhammadiyah mendukung penuh implementasi amanat Pembukaan UUD 1945, khususnya perintah untuk "memajukan kesejahteraan umum".
Gerakan itu dipraktikkan melalui tuntutan keberpihakan negara pada pemerataan kesejahteraan dan upaya mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi.