Setelah menghentikan produk penyebab iritasi, rutinitas perawatan perlu kembali disederhanakan. Fokus pada gentle cleanser, moisturizer, dan sunscreen untuk membantu pemulihan.
Verywell Health menuliskan bahwa penggunaan bahan aktif saat kulit sedang sensitif dapat memicu iritasi lanjutan.
Oleh karena itu, toner dengan kandungan aktif, eksfoliasi, retinol, serta fragrance kuat sebaiknya ditunda sementara.
BACA JUGA: 5 Langkah Basic Skincare untuk Pemula agar Kulit Tetap Glowing
BACA JUGA: Minimalist Skincare vs 10-Step Routine: Mana yang Lebih Efektif untuk Kulit Sehat?
3. Gunakan Gentle Cleanser yang Aman untuk Pemulihan
PEMBERSIH WAJAH tanpa kandungan agresif bisa membantu menenangkan kulit yang sensitif. --iStock
Kulit tetap perlu dibersihkan, tetapi pilih pembersih yang sangat lembut dengan pH seimbang sekitar 5.5.
Cleveland Clinic menyatakan bahwa produk bebas sulfate, alkohol, atau butiran scrub cenderung lebih aman bagi kulit yang sedang mengalami iritasi.
Pilihlah pembersih dengan label hydrating cleanser atau for sensitive skin dan gunakan hanya 1–2 kali sehari untuk menghindari over-cleansing.
BACA JUGA: Manfaat Daun Pegagan atau Centella Asiatica, Tren Skincare Korea untuk Kecantikan dan Kesehatan
BACA JUGA: 6 Bahan Aktif Skincare untuk Tiap Permasalahan Kulit
4. Perkuat Skin Barrier dengan Moisturizer
PELEMBAB bisa mendukung pemulihan skin barrier agar kulit kembali stabil dan terhidrasi. --iStock
Tahap penting berikutnya adalah memperkuat skin barrier yang melemah. Pelembap dengan ceramide, hyaluronic acid, panthenol, atau centella asiatica dapat membantu mempercepat proses pemulihan.
Menurut Journal of Drugs in Dermatology, kandungan tersebut mampu meningkatkan hidrasi dan menenangkan kulit sensitif.