Misteri Kematian Guru SMPN 46 OKU, Sumsel: Teka-teki Sarung Tangan

Jumat 21-11-2025,22:58 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Pembunuhan guru SMPN 46 Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, Sayidatul Fitriyah, 27, bukan perampokan. Kedua tangan dan kedua kaki terikat kuat, mulut tersumpal jilbab, serta wajah dan tubuh lebam. Namun, motor, HP Samsung putih, laptop, bahkan dompet berisi uang tidak dicuri. Polisi bekerja keras.

MODEL pembunuhan ini spesifik. Pelaku cuma berniat mematikan korban. Pelaku tidak tertarik harta korban. Juga, tidak mengecoh penyelidik, misalnya, dengan mencuri harta korban supaya dikira perampokan. Tidak. Pelaku fokus membunuh.

Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo kepada wartawan, Kamis, 20 November 2025, meyakini itu pembunuhan. Jenazah ditemukan tetangga Rabu malam, 19 November 2025, di dalam kamar kos di OKU.

BACA JUGA:Fenomena Perceraian di Kalangan Guru: SK Diterima, Suami Dilepas

BACA JUGA:Memuliakan Kehidupan Guru

Endro: ”Kedua tangan dan kedua kaki terikat kuat, mulut tersumbat jilbab, wajah dan tubuh lebam-lebam. Ini pembunuhan. Tapi, bukan perampokan,” katanya.

Endro menyayangkan, pihak keluarga korban menolak autopsi untuk mengungkap penyebab kematian. Kini polisi berusaha mengungkapnya. Sampai Kamis malam, 20 November 2025, polisi belum mengumumkan hasil penyelidikan.

Sayidatul kelahiran Lampung Timur, 28 Juli 1998. Dia sudah beberapa tahun jadi guru honorer. Sejak 1 Oktober 2025 dia diangkat jadi guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). 

BACA JUGA:Guru Daycare di Depok Akui Diancam

BACA JUGA:Pembunuh Sekeluarga Guru di Kediri Dihukum Mati: Terpidana Donorkan Organ

Berarti, dia guru berstatus sebagai ASN, tetapi tidak permanen, tetapi berdasar perjanjian kerja yang dapat diperpanjang. Bidang studi yang diajarkan Sayidatul adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dia ditempatkan di SMPN 46 OKU sejak diangkat jadi PPPK.

Namun, karena SMPN 46 membutuhkan guru bahasa Inggris, kepala SMPN 46 meminta Sayidatul untuk sementara mengajar bahasa Inggris, bukan TIK.

Ortu Sayidatul tinggal di Desa Raja Basa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan Sayidatul, sejak penempatan di OKU, indekos di Dusun V, Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, Kabupaten OKU.

BACA JUGA:Hari Guru Diisi Janji-Janji Gaji

BACA JUGA:Guru Cabul di Tangerang, Cegahlah dengan DOA

Kategori :