Gus Yahya Kumpulkan Ulama Tanpa Rais Aam Malam Ini, Tegaskan Tak Akan Mundur dari Jabatan Ketum PBNU

Minggu 23-11-2025,13:44 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

Hal tersebut dinilai melanggar nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah serta bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.

Kedua, adanya indikasi pelanggaran tata kelola keuangan di lingkungan PBNU. Kedua isu ini memperuncing ketegangan antara jajaran Syuriah dan Tanfidziyah PBNU.

Merespons beredarnya risalah tersebut, PBNU menggelar rapat penting yang menghadirkan seluruh Pengurus Wilayah NU (PWNU) se-Indonesia. 

Pertemuan itu berlangsung di Hotel Novotel Samator Surabaya atas undangan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Wasekjen PBNU Faisal Saimima pada Sabtu, 22 November 2025.

Pertemuan tersebut menjadi sinyal bahwa kepemimpinan PBNU tengah memasuki fase turbulensi dan butuh konsolidasi internal.

BACA JUGA:Terima Dubes Iran di Kantor PBNU, Gus Yahya Hargai Upaya Iran Membela Diri

BACA JUGA:Pembicara di Seminar Haji Jeddah, Gus Yahya Soroti Sistem Istita'ah

Hari ini, Minggu, 23 November 2025, Yahya mengundang puluhan kiai dan ulama sepuh dalam acara bertajuk "Silaturahmi Alim Ulama". 

Acara dijadwalkan berlangsung pukul 19.30 WIB di Gedung PBNU, lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

Undangan resmi bernomor 4773/PB.23/B.I.01.08/99/11/2025 mencantumkan 76 nama tokoh yang diundang—mulai dari kiai sepuh, ulama kharismatik, hingga intelektual NU.

Menariknya, dua tokoh penting PBNU tidak masuk daftar undangan yakni Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul)

Absennya kedua tokoh ini menambah sorotan terhadap dinamika internal PBNU yang kian memanas. (*)

Kategori :