HARIAN DISWAY — Amazon Inc. dilaporkan melakukan pemangkasan jumlah karyawan paling besar dalam sejarahnya hingga Oktober 2025. Sekitar 14.000 posisi korporat dipangkas dalam satu gelombang, yang setara dengan sekitar 4 persen dari total 350.000 karyawan korporat global.
Pemotongan ini terjadi saat Amazon tengah mempercepat investasi dalam kecerdasan buatan (AI) dan melakukan reorganisasi besar-besaran untuk memangkas birokrasi serta memperkuat struktur yang lebih ramping.
Amazon menjelaskan bahwa pemangkasan ini adalah bagian dari strategi besar untuk memperkuat efisiensi organisasi. Dalam memo internal yang diteken Beth Galetti (Senior VP People Experience & Technology), disebutkan bahwa perusahaan akan lebih ramping, lebih sedikit lapisan manajemen, dan lebih banyak ownership.
Hal itu guna mendukung investasi termasuk AI. Selain itu, laporan menyebut bahwa Amazon melakukan pengurangan setelah perekrutan besar-besaran saat pandemi, yang membuat perusahaan memiliki banyak “lapisan” dan proses yang lebih lambat.
BACA JUGA:Ronald D. Moore Siapkan God of War Versi Amazon
BACA JUGA:Franchise James Bond Pindah ke Amazon, Cari Pengganti Daniel Craig
Total dan Divisi yang Terkena
Amazon memutuskan untuk melakukan pemecatan karena efisiensi. --hindustantimes
Sementara angka 14.000 adalah yang dikonfirmasi resmi, sumber internal menyebut bahwa Amazon menargetkan pemotongan hingga 30.000 posisi korporat dalam beberapa bulan ke depan. Yakni sekitar 10 persen dari karyawan korporatnya.
Divisi yang terdampak meliputi departemen seperti Sumber Daya Manusia (People Experience & Technology), Operasi, Devices & Services, hingga unit di Amazon Web Services (AWS). Di California saja, sekitar 1.450 pekerjaan korporat hilang. Termasuk teknisi, desainer UX, legal dan PR di kawasan Bay Area.
Laporan SEC/WARN menunjukkan bahwa sekitar 40 persen dari pemutusan kerja di beberapa negara bagian AS adalah posisi engineering. Hal itu menunjukkan bahwa jabatan teknis menjadi salah satu yang paling terdampak.
Pemangkasan ini memperingatkan bahwa bahkan perusahaan raksasa teknologi seperti Amazon tidak kebal terhadap perubahan pasar, otomatisasi, dan tekanan untuk menjadi lebih efisien.
BACA JUGA:WhatsApp Luncurkan Ulang Fitur About, Cara Baru Update Status
BACA JUGA:Android Auto kini Punya Fitur AI Gemini, Bisa Jawab WA, Sampai Minta Carikan Pom Bensin di Peta
Analis menyebut bahwa peralihan ke AI dan otomasi membuat perusahaan besar harus menghadirkan “struktur yang lebih ringan” agar tetap relevan di era yang bergerak cepat. Meski Amazon masih menjalani ekspansi besar di beberapa area. Seperti logistik dan layanan cloud.
Pemangkasan korporat ini menandakan bahwa perusahaan mengambil langkah besar untuk menyeimbangkan biaya dan investasi masa depan.
Pemangkasan 14.000 hingga potensi 30.000 pekerjaan korporat di Amazon bukan hanya pemecatan dengan jumlah angka besar. Melainkan simbol transformasi organisasi besar menuju efisiensi dan teknologi.
Divisi-divisi yang terdampak luas, terutama engineering dan korporat, menunjukkan bahwa gelombang perubahan tidak hanya tentang gudang dan logistik, tetapi juga tentang pusat inovasi teknologi dan manajemen perusahaan.(*)
Ini menjadi catatan penting bagi siapa saja yang berkecimpung di industri teknologi: pandemi telah usai, dan era baru otomasi dan AI menuntut struktur yang berbeda. (*)