Jika Anda menemui tantangan itu, Anda dapat mengoptimalkan kreativitas dalam menyusun media dan metode pembelajaran.
Selain itu, menggalang partisipasi komunitas untuk membantu tenaga pengajar, pengumpulan donasi dari alumni atau organisasi bisa menjadi alternatif dukungan pendanaan.
BACA JUGA:Guru Kimia di Los Angeles Hentikan Penggunaan Chromebook, Lebih Efektif dengan Kertas dan Pensil
2. Adaptasi terhadap Tren Pendidikan Modern
Ilustrasi pembelajaran di sekolah zaman sekarang. Memanfaatkan teknologi canggih seperti online VR. -Freepik-
Teknologi berkembang begitu cepat. Itu mengubah cara belajar generasi masa kini. Mulai dari Learning Management System (LMS), kecerdasan buatan, hingga metode pembelajaran berbasis game (gamifikasi).
Namun, belum semua sekolah memiliki sarana yang memadai. Pelatihan khusus bagi guru untuk memanfaatkan teknologi tersebut juga dirasa kurang. Hal itu membuat banyak guru harus belajar mandiri. Agar tetap mampu mengikuti perkembangan zaman.
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengikutinya, Anda bisa membangun kolaborasi dengan rekan sejawat yang lebih menguasai teknologi.
Anda juga dapat menerapkan pendekatan student-centered learning. Yakni melibatkan siswa untuk membantu proses pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
BACA JUGA:Pekan Raya SAIM 2025: Festival Keluarga yang Menyatukan Siswa, Wali Murid, Guru, dan Alumnus
BACA JUGA:4 Tip Penting untuk Guru, Hadapi Tahun Ajaran Baru
3. Penanganan Disiplin Siswa
Terdapat tantangan bagi guru terkait siswa yang kurang tertib. Membuat seorang guru wajib memiliki kemampuan pengendalian emosi yang tinggi.-Freepik-
Setiap siswa memiliki karakter dan latar belakang berbeda. Guru pun kerap menghadapi perilaku siswa yang kurang tertib, menantang, atau sulit diatur. Jika tidak ditangani dengan tepat, suasana belajar menjadi terganggu.
Anda bisa menggunakan pendekatan disiplin positif. Hindari mempermalukan siswa di depan kelas. Ajak berdialog secara pribadi. Pahami akar permasalahan. Libatkan orang tua untuk mencari solusi bersama.
4. Dukungan Emosional bagi Siswa
Perundungan verbal yang kerap terjadi di lingkungan sekolah berdampak besar terhadap mental yang mendalam. --iStock
Tahun 2025 membawa peningkatan kasus stres, kecemasan, dan masalah mental pada pelajar. Hal itu terjadi akibat tekanan akademik, kebebasan bermedia sosial, hingga permasalahan keluarga. Guru sering kali menjadi tempat siswa meminta bantuan.