Profil dan Kiprah Charles Taylor, Penasihat Internasional PBNU yang Dicopot Rais Aam

Selasa 25-11-2025,11:01 WIB
Reporter : Adella tiara putri
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY- Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Ahyar secara resmi memutuskan untuk mengakhiri keterlibatan Charles Holland Taylor dari perannya sebagai penasihat khusus Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam isu internasional.

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 4780/PB.23/A.II.10.71/99/11/2025 yang ditandatangani KH Miftachul Ahyar pada 22 November 2025.

Surat itu memuat pembatalan tanda tangan Rais Aam atas keputusan awal yang menunjuk Taylor sebagai penasihat khusus internasional.

Langkah ini diambil setelah muncul berbagai sorotan, termasuk dugaan afiliasi tertentu yang dianggap sensitif terkait posisi PBNU dalam arena politik internasional.

BACA JUGA:Alasan Gus Yahya Tolak Perintah Majelis Syuriah: Saya Tidak Diberi Kesempatan Menjelaskan

BACA JUGA:Gus Yahya Kumpulkan Ulama Tanpa Rais Aam Malam Ini, Tegaskan Tak Akan Mundur dari Jabatan Ketum PBNU

Faktor Dugaan Zionisme 

Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengakui bahwa pencopotan Taylor berkaitan dengan isu dugaan zionisme yang akhir-akhir ini hangat diperbincangkan, baik di masyarakat maupun di lingkungan NU.

“Iya, itu salah satunya,” ujar Gus Ipul. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan pencopotan tersebut. Penjelasan menyeluruh akan disampaikan oleh jajaran Syuriah PBNU sesuai aturan organisasi.

“Otoritas penyelesaian berada di jajaran Syuriyah PBNU yang dipimpin Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa persoalan ini merupakan urusan internal yang ditangani sesuai prosedur serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBNU.

BACA JUGA:Gus Yahya: Tak Ada Niatan Saya Untuk Mundur

BACA JUGA:Media Israel Sorot Gejolak PBNU, Desakan Mundur Gus Yahya Jadi Perhatian Internasional

Profil Charles Holland Taylor

Charles Holland Taylor bukan sosok baru dalam jaringan kerja sama internasional PBNU. Ia memiliki rekam jejak panjang dalam kegiatan keagamaan dan diplomasi budaya lintas negara.

Taylor dibesarkan di Eropa dan Asia, serta pernah tinggal di Jerman, Korea Selatan, dan Iran. Ia dikenal sebagai pakar sejarah Islamisasi Jawa pada abad ke-15 dan ke-16, dengan karier akademis dan profesional yang menempatkannya dekat dengan berbagai tokoh besar NU.

Kategori :