HARIAN DISWAY - Upaya pencarian terhadap 16 warga yang masih hilang akibat bencana longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memasuki hari terakhir pada Selasa, 25 November 2025.
Tim gabungan operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) terdiri dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan berbagai unsur terkait lainnya.
Mereka kembali dikerahkan sejak pagi untuk menyisir sektor C, area terendah yang dikenal sebagai “lidah longsoran” dan diyakini menjadi lokasi terakhir keberadaan para korban.
Selama sepuluh hari terakhir, tim SAR telah melakukan penyisiran menyeluruh di sektor A dan sektor B. Sejumlah korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, sementara 16 orang lainnya belum berhasil ditemukan hingga hari kesepuluh operasi.
BACA JUGA:Operasi SAR Longsor Banjarnegara Diperpanjang, Warga Hilang Masih 16 Orang
Kini, seluruh fokus tertuju pada sektor C, yang dianggap sebagai area paling menentukan dalam upaya pencarian tahap akhir.
Medan pencarian menjadi tantangan terbesar bagi tim. Sebab, struktur tanah di lokasi longsor masih sangat labil, berlumpur, dan memiliki ketebalan material mencapai lebih dari 10 meter.
Kandungan air di dalam timbunan juga cukup tinggi, membuat upaya penggalian dan penyisiran menjadi jauh lebih sulit.
BACA JUGA:Tim SAR temukan Dua Korban Meninggal Dunia di Lokasi Longsor Banjarnegara, 18 Masih Hilang
Kondisi tersebut menuntut kehati-hatian ekstra agar operasi tetap aman bagi seluruh personel di lapangan.
Untuk mengurangi risiko tambahan dan mempercepat proses evakuasi, berbagai teknik mitigasi diterapkan.
Salah satunya adalah pembuatan sodetan untuk mengalirkan air agar tidak menggenang dan menambah beban material longsor.
BACA JUGA:BNPB: 10 Korban Tewas, 18 Masih Hilang dalam Tragedi Longsor Banjarnegara
Selain itu, operasi modifikasi cuaca (OMC) juga digelar untuk menghalau awan hujan di sekitar lokasi, sehingga pencarian dapat dilakukan dengan lebih efektif tanpa terganggu curah hujan.
Di luar area pencarian, suasana haru terasa di posko utama penanganan darurat di Kantor Kecamatan Pandanarum.