Film ini menunjukkan bahwa rasa takut paling mengerikan terkadang bukan datang dari entitas luar, tetapi dari diri sendiri. Luka emosional yang tidak terselesaikan justru menjadi hantu yang paling sulit ditaklukkan.
Lapisan emosional itu yang membuat film terasa relevan dan manusiawi. Penonton tidak hanya diajak takut. Tetapi juga diajak memahami pergolakan batin seorang perempuan yang berjuang menghadapi bayangan masa lalunya sendiri.
BACA JUGA:Weapons dan Adegan Tujuh Hotdog sebagai Penghormatan untuk Mendiang Trevor Moore
BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Weapons, Karya Sutradara Barbarian yang Dapat Rating 100% di Rotten Tomatoes
4. Sentuhan Techno-Paranoia yang Modern dan Menyeramkan
foto; cuplikan film horor OTHER-voltage pictures-
Salah satu elemen menarik lainnya adalah penggunaan teknologi pengawasan canggih dalam rumah tersebut. Sistem keamanan dengan kamera dan sensor modern yang semestinya memberikan rasa aman, justru jadi sumber kecurigaan dan ketegangan.
Alice merasakan seolah-olah ia terus diawasi oleh sesuatu yang tidak bisa ia lihat. Konsep techno-paranoia ini terasa relevan di era modern. Ketika teknologi tidak hanya membantu tetapi juga dapat membangkitkan rasa tidak nyaman.
Other memanfaatkan elemen tersebut untuk menciptakan teror yang halus namun efektif. Terkadang ancaman tidak datang dari manusia atau makhluk gaib, tetapi dari sistem yang seharusnya melindungi.
Setiap bunyi notifikasi, setiap gerakan pada layar monitor CCTV, dan setiap glitch kecil membangun rasa bahwa ada sesuatu yang mengintai.
BACA JUGA:Sinopsis The Long Walk: Kompetisi Jalan Kaki Paling Sadis di Dunia Buatan Stephen King
BACA JUGA:5 Fakta Menarik The Long Walk, Pemainnya Benar-Benar Jalan Kaki 650 Km
Moreau menyajikan hal ini dengan sangat presisi, membuat penonton mempertanyakan apakah ancamannya nyata atau hanya efek dari trauma Alice.
Elemen itu juga memperkuat tema utama film: bahwa ketakutan modern bisa datang dari teknologi yang kita gunakan setiap hari. OTHER berhasil menggabungkan paranoia klasik dengan ketakutan era digital.
5. Respons Kritikus Kontras
Sejak pemutaran awalnya, OTHER menuai ulasan yang cukup beragam. Beberapa kritikus memuji performa Olga Kurylenko yang dianggap sebagai salah satu penampilan terkuatnya dalam genre thriller.
Atmosfer gelap dan ritme yang menekan juga diapresiasi sebagai ciri khas thriller psikologis Eropa yang matang dan artistik.
Namun, film ini juga mendapat kritik dari sebagian penonton yang merasa pacing-nya terlalu lambat. Beberapa menyebut bahwa narasinya terlalu banyak bermain pada suasana dibanding aksi, sehingga membuatnya terasa berat.