BMKG dan BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Banjir Lahar Dingin Semeru

Kamis 27-11-2025,19:52 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama lima hari sejak Rabu, 26 November 2025, hingga Minggu, 30 November 2025. 

Operasi ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir lahar dingin di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyusul erupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025 yang menghasilkan endapan material vulkanik dalam jumlah besar.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto, mengatakan OMC difokuskan untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah hulu Semeru guna mencegah banjir lahar dingin serta mengantisipasi hujan lebat hingga ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi lainnya seperti longsor. BMKG memantau perkembangan prakiraan cuaca setiap hari dan melakukan intervensi apabila terdeteksi potensi hujan tinggi.

BACA JUGA:Ke Lumajang, DPD PDIP Jatim Silaturahmi dan Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

BACA JUGA:SGN Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Erupsi Semeru

Pelaksanaan OMC mengacu pada analisis meteorologi yang menunjukkan peningkatan signifikan pembentukan awan hujan di Jawa Timur. Data Outgoing Longwave Radiation (OLR) untuk periode 30 November–2 Desember 2025 menunjukkan nilai negatif di sebagian wilayah, menandakan pertumbuhan awan yang intens.

Selain itu, BMKG mendeteksi pengaruh Gelombang Rossby Equator dan Low Frequency pada 25 November–2 Desember 2025, bersamaan dengan masuknya musim hujan yang meningkatkan risiko banjir lahar dingin akibat material vulkanik yang masih menumpuk di kawasan Lumajang.


Persiapan Sortie Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Lanudal Juanda, Surabaya -BMKG-

Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, mengungkapkan bahwa operasi dikendalikan dari Lanudal Juanda, Surabaya. Hingga Kamis, 27 November 2025, empat sorti penerbangan telah dilakukan dengan total empat ton bahan semai. Pesawat Cessna Caravan diterjunkan untuk mengintervensi awan berpotensi hujan lebat sebelum mencapai wilayah target di Lumajang.

BACA JUGA:Status Semeru Masih Awas Level IV, Terjadi 4 Letusan dan 1 Guguran Pagi Ini

“Hal ini tidak lepas dari pertimbangan safety penerbangan agar selain efektif, OMC juga berjalan dengan aman akibat faktor Gunung Semeru yang masih aktif,” jelas Budi.

Sementara itu, Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Edison Kurniawan, menegaskan pentingnya sinergi BMKG dan BNPB dalam misi kebencanaan ini. BMKG memberikan rekomendasi teknis kepada BNPB terkait pelaksanaan OMC agar mitigasi bencana dapat dilakukan tepat waktu dan tepat sasaran.

“Harapannya OMC dapat dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran, sebagai bentuk upaya-upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Dalam pelaksanaan OMC di lapangan, personel kami (BMKG) aktif mendampingi BNPB dalam memberikan rekomendasi teknis dan umum terkait pelaksanaan OMC agar objektivitas misi dapat tercapai,” pungkasnya.(*)

Kategori :