HARIAN DISWAY - Usulan untuk mengubah Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi bentuk uang tunai muncul ke permukaan.
Pendapat ini dianggap lebih baik karena uang tunai tersebut akan diberikan kepada orang tua murid di sekolah agar mereka bisa menyiapkan makan siang untuk anak-anak mereka.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa siapa pun berhak menyampaikan usulan tersebut. Namun, ia memastikan bahwa sistem pemberian makan siang secara langsung kepada siswa di sekolah merupakan metode terbaik yang dapat diterapkan.
“Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tetapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan,” jelas Prasetyo.
Usulan untuk memberikan uang tunai kepada orang tua siswa muncul setelah banyaknya kejadian keracunan yang menimpa siswa penerima MBG di sekolah.
Menurutnya, jika ada catatan tentang masalah dalam program makan gratis, hal itu akan diterima oleh pemerintah untuk diperbaiki.
BACA JUGA:Pengaruh Implementasi MBG terhadap Makroekonomi Daerah Sebelum dan Sesudah Program Berjalan
BACA JUGA:Tegas! BGN Tutup Permanen Dapur SPPG Penyebab Keracunan dalam Program MBG
“Kalau nanti ada catatan, ya kita akui dan kita perbaiki,” tambah Prasetyo.
Usulan penggantian MBG menjadi uang tunai sebelumnya datang dari Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris. Anggota Fraksi PDIP itu menyarankan agar MBG dialihkan menjadi bentuk tunai untuk orang tua siswa.
Ia menyoroti prosedur operasional standar (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dianggap kurang memadai sehingga menyebabkan banyak kasus keracunan.
Charles mencurigai bahwa kejadian keracunan di beberapa daerah disebabkan oleh tidak diterapkannya SOP dari BGN dengan baik oleh SPPG.
Biasanya, imbuhnya, persiapan bahan untuk menu MBG dilakukan pada pukul 23.00 atau malam sebelum pengiriman.
Makanan dimasak pada pukul 04.00 dan dikemas pada pukul 07.00, kemudian disajikan sekitar pukul 11.00–12.00 WIB, yang meningkatkan risiko kontaminasi bakteri.
BACA JUGA:Tiga Hal Indonesia Belajar dari India Soal MBG, Begini Kata Mantan Direktur WHO