Dari teater 3D itu, kami melanjutkan perjalanan melalui sejarah panjang sinema Tiongkok.
JEMBATAN BATU utuk properti film Bai Suzhen, si Siluman Ular Putih,di museum.-Doan Widhiandono-
Sejarah mencatat, film pertama Tiongkok adalah Dingjun Mountain (1905), hasil kerja Ren Qingtai bersama maestro Opera Peking Tan Xinpei. Film itu pertama kali diputar di Daguanlou Theater, kawasan bersejarah Dashilar, Beijing. Itu menandai lahirnya sinema Tiongkok.
Sejumlah properti sejak awal abad ke-20 dipajang di museum tersebut. Kamera lawas, kostum pemain, hingga naskah film.
Satu ruang menampilkan jembatan yang digunakan dalam film Bai Suzhen si Ular Putih. Ada pula set luar angkasa lengkap dengan baju astronot.
Tetapi, teknologi mutakhir juga ikut dipamerkan. Sebut saja sensor digital yang membentuk sosok AI, boneka robot panda yang meniru ekspresi wajah pengunjung, dan drone serta kamera canggih untuk pengambilan gambar di lokasi ekstrem, termasuk bawah laut.
BACA JUGA:Festival Hanyi di Tiongkok, Tradisi Hangat untuk Mengenang Leluhur
Museum tersebut memiliki 21 ruang pameran di empat lantai dan enam ruang pemutaran film. Koleksi museum lebih dari 30.000 item. Termasuk naskah, kostum, properti, dan artefak lain. Semuanya digolongkan sebagai koleksi kelas satu nasional.