Sinopsis Film NIA, Kisah Pilu Gadis Penjual Gorengan si Sumatera Barat

Rabu 03-12-2025,12:30 WIB
Reporter : Azizah Adhelia*
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Kehidupan nyata sering kali lebih dramatis, lebih kejam, dan lebih tragis daripada film. Seperti yang dialami Nia Kurnia Sari, seorang gadis asal Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Gadis yang sehari-hari menjual gorengan itu menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan pada September 2024. Kisahnya yang begitu menyedihkan diangkat dalam film NIA, tayang mulai 4 Desember 2025.

Disutradarai oleh Aditya Gumay dan Ronny Mepet, film Indonesia yang satu ini bukan sekadar drama. Tetapi rekaman rasa sakit sebuah keluarga dan panggilan moral bagi negeri ini.

Mereka komitmen untuk mengangkat tragedi kemanusiaan ke medium sinema. Bukan sebagai eksploitasi terhadap kesedihan korban. Tapi mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap sesamanya. Simak sinopsis NIA berikut ini.

BACA JUGA:Sinopsis Air Mata Mualaf, Film Acha Septriasa Tayang 27 November 2025

BACA JUGA:Sinopsis Film Legenda Kelam Malin Kundang, Teror Baru di Balik Kisah Anak Durhaka

Sinopsis NIA


Sinopsis NIA, kisah tragis gadis penjual gorengan. Foto: Syakira Humaira memerankan Nia dalam film NIA.-Smaradana Pro-

Di sebuah rumah kayu di ujung jalan sempit sebuah pedesaan Padang Pariaman, Nia (diperankan Syakira Humaira) tinggal bersama ibu dan dua saudara perempuannya.

Ibunya, Eli (diperankan Helsi Herlinda), berjuang melawan penyakit tiroid yang membuatnya tidak bisa bekerja. Ayahnya hidup terpisah di Dumai, bersama keluarga barunya. Kakak dan adik Nia, Rini dan Mayang bergantung penuh padanya.

Di usia 18 tahun, ketika sebagian remaja merajut mimpi, Nia merajut penghasilan. Dia bangun pagi, menyiapkan adonan, menggoreng pisang, bakwan, tahu, lalu menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki.

Dari rumah ke rumah, menyusuri gang-gang kecil di desa, dalam situasi apa pun, Nia melakukan pekerjaan itu. Sekalipun harus pulang ke rumah ketika hari telah gelap. Karena kalau dia berhenti, keluarganya tak bisa makan.

BACA JUGA:Sinopsis Film Belum Ada Judul, Potret Perjuangan Guru yang Terseret Badai Media Sosial

BACA JUGA:Sinopsis Keadilan, Reza Rahadian dan Rio Dewanto Bentrok dalam Kasus Pembunuhan Brutal

NIA tidak menampilkan kemiskinan dengan cara melankolis yang dibuat-buat. Film itu memperlihatkan kemiskinan sebagaimana adanya. Sebuah potret nyata dari kehidupan sebagian besar masyarakat di pedalaman luar Jawa.

Tragedi datang tanpa aba-aba. Pada suatu sore yang sunyi, Nia pulang berjualan lebih cepat. Dia senang, karena dagangannya habis. Awan kelabu menggelayut di langit Kayu Tanam.

Kategori :