Zulhas Klarifikasi Video Lamanya dengan Harrison Ford soal Tesso Nilo

Selasa 02-12-2025,12:22 WIB
Reporter : Shanita Septias Anaway*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali angkat bicara terkait video lawasnya yang kembali beredar.

Video tersebut menampilkan momen ketika ia tengah berdebat dengan aktor Hollywood Harrison Ford soal kerusakan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo.

Penjelasan tersebut disampaikannya melalui channel podcast di kanal YouTube Denny Sumargo.

Zulhas mengatakan, pertemuannya dengan Ford terjadi sekitar tahun 2009–2010, pada masa transisi awal reformasi ketika kewenangan daerah dan dinamika politik masih sangat cair.

Kala itu, ia diminta menerima kunjungan Harrison Ford yang sedang melakukan proses syuting film dokumenter bertema lingkungan. Zulhas pun ingin menjadikan pertemuan itu ajang dialog terbuka yang membahas persoalan kerusakan hutan, termasuk kondisi yang terjadi di Tesso Nilo.

BACA JUGA:Kondisi Terkini Bencana di Sumatera: 442 Orang Meninggal dan Ratusan Hilang

BACA JUGA:Banjir Bandang Sumatra Parah, Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil untuk Taubat Nasuha

“Ada tamu terkenal namanya Harrison Ford. Saya diminta untuk menerima (kunjungan). Tapi saya justru ingin debat terbuka di depan media soal isu kerusakan hutan, termasuk Tesso Nilo,” ujar Zulhas dalam siniar Denny Sumargo tersebut.

Namun, rencana itu tidak pernah terlaksana bahkan hingga saat ini. Zulhas menyebutkan bahwa tim produksi telah menyiapkan format wawancara secara sepihak.

Saat ia tiba di ruang kerjanya, kamera sudah terpasang di berbagai sudut tanpa sebelumnya diberi kesempatan mengatur skema dialog.

“Begitu saya duduk, dia masuk dan ternyata itu shooting film. Tentu ada pahlawan dan ada penjahatnya, dan saya dianggap penjahatnya,” ungkapnya.

Potongan video yang viral itu, tegas Zulhas, tidak menampilkan jawaban lengkapnya, sehingga konteks sebenarnya hilang.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Dampingi Warga Sumbar, Pastikan Bantuan dan Pemulihan Berjalan

BACA JUGA:16 Warga Ditangkap setelah Penjarahan Minimarket di Sibolga, Begini Kata Mendagri

Ia menyebut situasi Tesso Nilo saat itu tidak bisa diselesaikan hanya dengan instruksi kementerian karena negara masih berada dalam fase yang ia sebut sebagai “surplus demokrasi”.

Fase tersebut menggambarkan situasi ketika banyaknya kepentingan dan tekanan membuat pemerintah tidak dapat mengambil keputusan secara tegas.

Menurutnya, kewenangan publik di era awal reformasi sangat besar, hingga membuat pejabat pemerintah ragu untuk melakukan tindakan yang berpotensi memicu konflik di lokasi rawan.

“Dia menganggap Indonesia seperti Amerika. Saya bilang, ini bukan Amerika. Pejabat-pejabat saat itu takut sama rakyat karena rakyat begitu berkuasa setelah reformasi. Masuk ke Tesso Nilo saja saya tidak bisa, di sana ada lebih dari 50 ribu orang,” tuturnya yang dikutip dari laman disway.id.

Ia pun sudah meminta tim Harrison Ford untuk membuka sesi diskusi di hadapan puluhan awak media.

Namun, keinginannya tidak ditanggapi. Ia menilai proses wawancara justru dipindahkan ke ruang tertutup, sehingga masalah yang muncul ke publik menjadi tidak seimbang dan hanya menggambarkan satu sisi.

BACA JUGA:Banjir Bandang di Aceh Sudah Diprediksi 8 Hari Sebelumnya

BACA JUGA:Warga Gayo Lues Aceh Minta Bantuan Malaysia: Sudah 5 Hari Kelaparan

Kategori :