HARIAN DISWAY – Sejumlah ruas jalan dan jembatan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) rusak akibat banjir dan longsor, sehingga menghambat penanganan darurat dan distribusi bantuan kepada warga terdampak. Pemerintah daerah dan BNPB mengerahkan alat berat untuk membuka akses.
Kerusakan tercatat pada jalan kabupaten/kota sebanyak 321 titik, jalan provinsi 172 titik, dan jalan nasional 62 titik. Penanganan di jalur nasional dilakukan menggunakan 25 unit alat berat yang bekerja di sejumlah lokasi, termasuk di Kabupaten Solok, Agam, dan Tanah Datar.
Perbaikan jalan nasional ditangani Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sementara perbaikan jalan provinsi dilakukan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar.
Selain jalan, pemulihan akses juga dilakukan melalui pembangunan jembatan darurat tipe bailey. Berdasarkan perhitungan, total 22 unit jembatan darurat dibutuhkan untuk meng-cover beberapa wilayah: seperti Kabupaten Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Pariaman, Padang Pariaman, Solok, Kota Padang, dan Tanah Datar.
BACA JUGA:Ramai Desakan Status Bencana Nasional untuk Banjir Sumatra, Begini Syarat dan Prosedur Lengkapnya!
BACA JUGA:Pemerintah Belum Mau Buka Bantuan Internasional untuk Banjir Sumatra
Data terbaru per hari Rabu, 3 Desember 2025, personel dan alat berat masih membersihkan material longsor pada sejumlah titik di Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Solok dan Pasaman.
Selain pembersihan material longsor, normalisasi sungai juga dilakukan di Pesisir Selatan. Misalnya pembersihan material lumpur, batu dan kayu di Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Agam. "Dengan perbaikan jalan nasional dan provinsi, distribusi bantuan pangan dan non-pangan diharapkan dapat berjalan efektif," kata Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari pda Kamis, 4 Desember 2025.
BNPB dan pemerintah daerah kata Muhari juga tengah mengidentifikasi titik-titik terisolir di Kota Padang, Padang Pariaman dan Agam.
BACA JUGA:Profil Toba Pulp Lestari, Perusahaan Kertas yang Dituding Pemicu Banjir Bandang Sumatra
BACA JUGA:Peduli Bencana Banjir Sumatera, Pupuk Indonesia Grup Kirim Bantuan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar
Untuk daerah-daerah yang masih terisolir, pria yang akrab disapa Aam ini menjelaskan, BNPB bersama Basarnas dan TNI melanjutkan pengiriman bantuan melalui udara. Per hari Rabu hingga pukul 18.00 WIB, bantuan pangan dan non-pangan seberat 6,5 ton didistribusikan ke wilayah Padang Pariaman, Agam, Solok dan Pesisir Selatan.
Distribusi bantuan udara meliputi wilayah Kabupaten Agam 4,1 ton, Padang Pariaman 843 kg, Solok 808 kg, Kota Pariaman 430 kg dan Pesisir Selatan 250 kg. Jenis bantuan yang diberikan kepada warga terdampak berupa sembako, biskuit, air mineral, makanan bayi, makanan dan susu kemasan, obat-obatan, pembalut, paket sandang dan Kasur lipat.
"Total berat bantuan pangan dan non-pangan yang telah didistribusikan melalui transportasi udara sejak 28 November hingga 3 Desember 2025 mencapai 18 ton," kata Aam.(*)