Hari Ibu 2025: Direktur RSUD Dr. Soetomo Jawa Timur Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Perempuan adalah Api yang Menyalakan Harapan

Senin 22-12-2025,10:04 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Indria Pramuhapsari

Perempuan bisa melakukan apa saja. Menjadi pengayom keluarga, tempat pulang suami dan anak-anak, sekaligus sukses dalam cita-cita dan karier. 

DIREKTUR RSUD Dr. Soetomo Jawa Timur Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, dr., Sp.DVE., Subsp.DAI., FINSDV., FAADV., MARS. membuktikan diri sebagai perempuan seutuhnya. Dia adalah paket komplet definisi perempuan bekerja sekaligus ibu.

Nilai-nilai yang dia tanamkan dalam keluarganya juga menjadi panduan saat menjalankan tugasnya sebagai pemimpin RSUD Dr. Soetomo Jawa Timur. Prof. Cita tidak pernah setengah-setengah dalam melakoni perannya yang memang tidak hanya satu. 

Seperti Minggu siang itu, 21 Desember 2025. Jarum jam menunjukkan pukul 12.00 WIB saat Harian Disway memasuki ruang kerja perempuan berdarah Jawa-Sunda tersebut. Prof. Cita masih sibuk. Padahal, itu hari Minggu dan sudah waktunya istirahat makan siang. 

BACA JUGA:Hari Ibu 2025: Rektor Unitomo Prof Siti Marwiyah, Ingatkan Riset Dosen Seperti Bunda Ngecek PR Anak

BACA JUGA:Hari Ibu 2025: Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar Tak Rela Anak-anaknya Menderita

“Ini kedua putri saya. Dr Anisha Calista Prakoeswa, MARS dan Dr Camilla Amanda Prakoeswa, SpM. Sekarang, mereka sudah mandiri dan bekerja di fasilitas kesehatan swasta,” ujar Prof. Cita membuka percakapan. Foto keluarga di meja kerjanya menjadi penyemangat hari-hari sibuknya.  

Menjadi pemimpin, menurut dia, sama halnya dengan menjadi ibu. Butuh pengasuhan yang baik, tanggung jawab, dan komitmen. Agar semuanya berjalan selaras, dia juga mengedepankan empati, inklusivitas, dan perhatian terhadap kesejahteraan tim. Selain itu, dia juga selalu membangun budaya kerja yang mendukung fleksibilitas dan keberagaman. 

“Saya menerapkan konsep tough love. Terkadang, kita perlu tegas untuk kebaikan jangka panjang dan keberlangsungan sebuah organisasi,” terang perempuan 58 tahun yang tercatat sebagai anggota Asosiasi Ilmu Pengetahuan Indonesia itu. 

Prof. Cita bersyukur punya orang tua yang egaliter. Khususnya, mendiang sang ayah, Ir. Bambang S. P. Prakoeswa. Dia mengaku sering diajak berdiskusi tentang banyak hal oleh orang tuanya. Dalam ruang diskusi, dia punya hak berpendapat yang setara dengan ayah dan ibunya, Prof. Dr. Ir. Sri Arijanti Marnomo Prakoeswa, MM. 


PROF. CITA selalu serius melakoni perannya sebagai ibu dalam keluarga dan sebagai direktur di RSUD Dr. Soetomo Jawa Timur. Kuncinya adalah prioritas dan fleksibilitas.-Boy Slamet-Harian Disway

BACA JUGA:Hari Ibu 2025: Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Terapkan Parenting Nikita Willy dan Nikita Mirzani

BACA JUGA:'Kamu Cantik Hari Ini', Ironi Pejabat Publik dan Bukti Perempuan Jurnalis masih Terancam

“Saya pun menerapkan cara itu dalam mengasuh anak-anak di rumah dan juga tim di rumah sakit. Semua boleh berpendapat. Tetapi, kalau sudah diputuskan sesuatu, semua harus ikut menjalankan,” urainya.

Sebagai perempuan, Prof. Cita selalu punya kemampuan dan kemauan untuk mendengar. Dia juga tidak pelit memberikan kesempatan lagi kepada anak buah untuk memperbaiki kesalahan. Menurut dia, semua orang berhak membangun masa depan yang lebih baik meskipun punya masa lalu yang kurang bagus.

Sebagai manusia biasa, Prof. Cita mengatakan bahwa menjalankan banyak peran sekaligus bukan perkara mudah. Karena itu, dia selalu mengutamakan komunikasi. “Prioritas dan fleksibilitas adalah kunci utama. Kalau ada yang mendesak dalam pekerjaan, saya pasti mengomunikasikan dengan keluarga,” urainya.

Perempuan Inspiratif versi ParagonCorp 2025 itu juga berjuang untuk kesetaraan gender dengan memandang posisi karyawan tidak berdasarkan jenis kelaminnya. Namun, dengan mengamati kompetensi dan kinerja mereka. Dia juga melaksanakan proses rekrutmen yang transparan. 

BACA JUGA:Zine Exhibition Jelang Hari Ibu: Panggil Aku dengan Namaku

BACA JUGA:Peringati Hari Disabilitas Internasional dan Sambut Hari Ibu, AAI Gelar Kasih Ibu Pelita Hidupku

Prof. Cita yakin bahwa dalam diri setiap perempuan ada nyala api. “Api tidak hanya menghangatkan, tetapi juga menyalakan harapan, keberanian dan perubahan,” ujarnya. Dia berharap, Indonesia bisa menjadi negeri yang menjaga nyala api perempuan dalam upaya untuk terus menumbuhkan harapan, inspirasi, kebaikan, dan perubahan.

“Untuk para perempuan muda di luar sana, jangan batasi mimpi Anda. Don’t be afraid to dream and grow, every woman has the light to inspire change,” paparnya. Prof. Cita juga berpesan agar seluruh perempuan Indonesia mampu menjadi versi terbaik dirinya sendiri. Selamat Hari Ibu! (*)

Kategori :