Batal Rekrut Weslen Junior, Mustaqim-Uston Dapat Tugas Pantau Skill Striker

Batal Rekrut Weslen Junior, Mustaqim-Uston Dapat Tugas Pantau Skill Striker

Aji Santoso dan Mustaqim dalam sebuah kesempatan latihan Persebaya.-persebaya.id-

TAK butuh waktu lama. Setelah pembatalan perekrutan Weslen Junior, sederet nama kini sudah dikantongi Aji Santoso. Mereka dikirim para agen berbagai negara. 

Menariknya, sebagian besar calon striker anyar Persebaya itu masih berstatus aktif.  Membela klub di liga masing-masing. Itu menguntungkan karena Aji Santoso dan tim pelatih bisa memantau secara real time. 

”Sudah ada beberapa nama yang masuk. Tapi, belum buru-buru kami putuskan. Masih kami pelajari. Mungkin setelah Lebaran baru kami putuskan,” terang Aji Santoso.

Dua asisten pelatih Persebaya, Mustaqim dan Uston, mendapat tugas khusus untuk hal tersebut. Keduanya diminta untuk memberi gambaran lebih detail dari para calon striker yang masuk. Termasuk memberi nama baru bila ada yang sesuai.

”Keputusan akhir memang ada di tangan saya. Tetapi, semua lebih dulu kita diskusikan bersama dengan seluruh asisten (pelatih),” beber Aji terkait mekanisme perekrutan. 

Tugas khusus keepada kedua asisten itu wajar. Mustaqim semasa bermain dikenal sebagai striker haus gol. Ia cukup cerdik dan licin di depan gawang lawan.

Begitu juga dengan Uston Nawawi. Kendati sebagai gelandang serang, ia cukup produktif dan mahir dalam urusan cetak gol. Keduanya pasti paham benar, seperti apa sosok striker yang memiliki naluri gol tinggi. 

Sejauh ini, Aji Santoso belum membuka nama pemain incaran. Ia tak ingin gaduh sebelum keputusan diambil. ”Nanti kalau sudah waktunya pasti akan disampaikan manajemen,” ungkapnya. 

Perkembangan lain, terungkap fakta baru alasan pembatalan Weslen Junior. Kendati secara skill, Aji Santoso sudah oke, tetapi belakangan diketahui banyak faktor nonteknis terungkap. Di antaranya, intervensi agen sang pemain yang berlebihan.

Agen yang kabarnya dari Brasil itu coba mengubah beberapa kesepakatan yang  telah dibuat. Salah satunya angka kontrak. Agen Weslen itu belakangan menyodorkan angka baru.  

Itulah yang membuat Aji Santoso meradang. Belum lagi, perubahan jadwal kedatangan. Awalnya, Weslen bilang datang ke Surabaya 20 Mei. Belakangan mundur ke akhir Juni. Perubahan itu membuat Aji Santoso akhirnya merekomendasikan pembatalan. (Gunawan Sutanto) 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian disway