Waterpark Kenjeran Ditutup, Tiga Korban Masih Dioperasi

Waterpark Kenjeran Ditutup, Tiga Korban Masih Dioperasi

(Dari kiri) Wali Kota Surabaya Eri Cahjadi, General Manager Kenjeran Park Paul Steven, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawangsa.-Humas Pemprov Jatim-

SURABAYA, DISWAY.ID- SIANG kemarin (8/5) tidak ada kemacetan kendaraan di jalan kembar menuju Kenjeran Park. Berbeda dengan lima hari sebelumnya. Kendaraan pengunjung berdesakan di momen libur Lebaran.

Tempat wisata dengan banyak wahana itu memang masih buka. Petugas loket tetap bekerja. Namun, pengunjung merosot drastis. Terutama di Waterpark Kenjeran. ”Biasanya hari ini puncaknya. Kemarin (Sabtu, Red) saja bisa sampai seribu pengunjung,” ujar Soebandi, staf pengelola Waterpark Kenjeran.

Namun, apa boleh buat. Wahana air tersebut terpaksa ditutup sejak kemarin. Garis kuning polisi dengan tulisan dilarang melintas melintang di sepanjang tempat loket. Akibat peristiwa nahas di seluncuran kolam yang menimpa 17 korban pada Sabtu (7/5).

Soebandi mengeklaim, tidak ada kelalaian yang terjadi. Tidak ada kebocoran pada seluncuran itu. Pun, semua standard operating procedure (SOP) sudah diterapkan. Menurutnya, seluncuran itu ambrol karena kelebihan beban. 

Jika sesuai SOP, pengunjung yang meluncur wajib satu per satu. Tidak boleh lebih dari satu sekaligus. Apalagi sampai 5–10 orang. ”Kalau menumpuk seperti itu, otomatis penyangga fibernya bisa jebol. Tidak akan kuat,” jelasnya.

Ada celah kelalaian di situ. Sebab, Soebandi sendiri mengatakan telah menempatkan beberapa orang pengawas di atas. Yang bertugas mengatur volume pengunjung agar tidak menumpuk.

Begitu juga di bagian bawah seluncuran. Ditempatkan satu orang pengawas. Yakni, untuk menjaga alur. Namun, ia menepis jika terjadi kelalaian dari pengawasnya itu. ”Pengunjung kan ada yang gampang diatur, ada juga yang bandel,” jelasnya. 

General Manager Kenjeran Park Paul Steven pun angkat bicara. Ia mengatakan hal serupa, bahwa semua prosedur sudah dilakukan sesuai standar.

Bahkan, katanya, selalu ada pengecekan kelayakan secara berkala terhadap wahana seluncuran itu. Rutin setiap tahun sekali. Cuma tahun ini belum dicek. ”Karena tahun ini kan masih panjang. Terakhir kami cek tahun kemarin masih baik,” ujarnya.

Sementara itu, kasus sudah dilimpahkan ke Polda Jatim. Rencananya, hari ini lima saksi diperiksa. Sekaligus dilakukan pemeriksaan ke TKP oleh tim labfor. Guna mengetahui penyebab perkara lebih lanjut. 

Hingga bisa dipastikan apakah kasus itu akibat kelalaian pengelola atau tidak. Misalnya, karena lengahnya pengawasan atau wahana yang sudah tidak layak pakai. ”Yang jelas, waterpark ini akan ditutup sampai selesai proses penyidikan,” jelas Kapolres Tanjung Perak Anton Elfrino Trisanto. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melihat langsung lokasi insiden ambrolnya seluncuran di Kenjeran Park kemarin. Dia langsung menanyakan kepada Paul Steven soal proses kalibrasi wahana seluncuran itu. Ternyata, dua tahun belakangan sudah rutin dikalibrasi.

”Sekarang sedang dikonfirmasi pada tim yang rekonstruksi waterpark di sini dari White Water Canada,” kata Khofifah. Dia juga menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian. Agar segera diketahui bersama penyebab insiden tersebut secara terang benderang.

Khofifah juga telah berkoordinasi dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Yakni, soal penanganan korban yang kini dirawat di dua rumah sakit: RSUD dr Soetomo dan RSUD dr Soewandhie. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: