The Sound of Magic: Pesulap Misterius Bikin Creepy
Ji Chang-wook sebagai pesulap misterius dalam The Sound of Magic.-Netflix-Netflix
Dalam dua pekan terakhir, perhatian pencinta drakor terpusat pada The Sound of Magic. Drama musikal unik yang visualnya begitu memanjakan mata. Rata-rata memberi ulasan positif buat serial yang dibintangi Ji Chang-wook dan Hwang In-youp ini. Namun, ada sisi creepy yang sulit dijelaskan. Yang membuat skor drama ini tidak bisa optimal.
HARUS DIAKUI, The Sound of Magic adalah angin segar di dunia drama. Di tengah genre komedi romantis, thriller, hukum dan kriminal, serta fantasi yang cenderung dark, drama ini mengusung format musikal. Para pemainnya, Ji Chang-wook, Choi Sung-eun, dan Hwang In-youp unjuk kebolehan menyanyi. Asyik banget!
Sekilas, dari trailer-nya, kita bisa menangkap vibes film-film musikal modern. Seperti La La Land atau The Greatest Showman. Di mana musical numbers digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan kejadian. Warna musik yang dipilih juga mirip dengan La La Land. Yakni pop-ballads dengan sedikit sentuhan jazz. Cocok buat penggemar film-film sejenis.
Semua nuansa yang kita harapkan dari trailer sudah tersaji dengan komplet sejak episode pertama The Sound of Magic. Musiknya, yang digarap penata musik Itaewon Class Park Seong-il, langsung menggedor gendang telinga dengan lembut. Catchy, tapi tidak menggebrak. Lagu pertama yang muncul, Magic in You, sungguh mengingatkan kita pada Somewhere in the Crowd-nya La La Land. Terlebih koreografinya juga dibuat dengan teknik serupa.
Sinematografi yang oke membuat kita tak mau melepaskan pandangan dari layar. Apalagi desain produksinya. Super cantik! Membuat kita seolah ikut terbang ke negeri dongeng. Sutradara Kim Seong-yoon dan tim sinematografer memilih paduan warna primer dan sekunder untuk tampil di setiap frame. Ungu, hijau, pink, biru elektrik, dan merah, selalu nongol. Terutama di scene yang berlokasi di taman hiburan.
Oke, visual dan musiknya sudah memenuhi ekspektasi. Bagaimana dengan kisahnya?
Plot Tak Terduga
The Sound of Magic dibuka dengan sekuen musikal yang atraktif. Sekelompok siswi SMA menyebarkan rumor tentang seorang pesulap misterius yang tinggal di sebuah taman hiburan. Yang sudah lama tutup. Si pesulap tidak hanya ganteng. Tapi juga jahat. Ia bisa menghilangkan orang dengan mantranya.
Kita lalu diperkenalkan dengan dua tokoh utama di sekolah itu. Ada Yoon Ah-yi (Choi Sung-eun), seorang gadis yang biasa-biasa saja. Ayahnya bangkrut dan kabur dari kota. Meninggalkan Ah-yi dan adik perempuannya di sebuah rumah kos kumuh. Yang kedua adalah Na Il-deung (Hwang In-youp). Cowok kaya raya yang juga juara sekolah. Gara-gara sebuah insiden, mereka menjadi teman sebangku.
Terhimpit masalah keuangan, Yoon Ah-yi harus bekerja sambilan di minimarket. Pemilik minimarket itu tampak baik hati. Sehingga Ah-yi memberanikan diri meminta gaji di depan. Untuk membayar kos. Namun, si pemilik kos malah mencoba melecehkan dia. Saat itulah, si pesulap misterius muncul. Menyelamatkan Ah-yi. Sekaligus membuat si pria mesum menghilang.
Sejak itu, Ah-yi sering berkunjung ke taman hiburan yang sudah tutup. Berteman dengan si pesulap. Yang bahkan namanya pun dia tidak tahu. Yang dia tahu, pesulap itu sangat menawan. Kostumnya aneh, memang. Tapi ia sangat baik. Suaranya lembut dan merdu. Sikapnya sopan. Pendeknya, ia tahu betul bagaimana mengambil hati gadis remaja yang sedang galau itu.
Di sisi lain, seorang teman sekelas Ah-yi menghilang. Dia kali terakhir terlihat bersama pria yang mengenakan jubah pesulap. Apakah pesulap ganteng di taman hiburan itu ada hubungannya dengan kasus siswi yang hilang? Apakah Ah-yi bakal jadi ’’korban’’ selanjutnya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: