Bertemu Sahabat Lama

Bertemu Sahabat Lama

Andi Arsyil Rahman Putra, seorang pemain peran. Bulan lalu berulang tahun ke-32. Saya melihatnya pertama kali di film “Ketika Cinta Bertasbih”.

Andi Asyril, melalui akun instagram-nya @andiarsyil mengunggah kesannya di acara Islam Itu Indah yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Menarik sekali unggahannya. Ia menulis :

Hari ini membahas tentang ibadah sholat, khusyuk dalam menjalankan ibadah sholat adalah kenikmatan, mendapatkan ketenangan jiwa dan pikiran yang membuat hati kita bahagia serta dekat kepada Allah.

Di bahas secara lugas mulai dari contoh para sahabat Nabi dan tentunya tata cara sholat baginda Nabi Besar Muhammad SAW
Semakin lengkap karena setelah sekian tahun ketemu dengan sahabat lama @okisetianadewi berasa reuni. Ada yang tahu kami memulai karir dari Film apa ? Dan siapa yang pernah menonton.

Sebagian besar dari kita, seperti juga Andi Asyril, mungkin tidak terbiasa dengan menulis salat. Kita lebih sering menggunakan sholat, shalat atau mungkin malah solat.

Salat adalah rukun Islam kedua. Ini adalah kata yang telah diserap dan menjadi kata dalam Bahasa Indonesia. Penulisannya pun sudah berbeda dengan transliterasinya dari bahasa Arab.

Berdasarkan Pedoman transliterasi sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor : 158 Tahun 1987 dan Nomor : 0543b/U/1987, huruf ص (sad) dalam Bahasa Indonesia ditransliterasikan dengan s (“Es” dengan titik di bawah). Sehingga kata “salat” adalah sudah menjadi kata Bahasa Indonesia yang bukan transliterasi. 

Kata “khusyuk” sudah benar. Ini adalah kata baku. Sering kita menulis khusuk, atau husuk. Kata “di” adalah kata sambung, hendaknya dihindari penulisannya di awal kalimat atau paragraf. Akronim “sallallahu alaihi wasallam” (ditulis sesuai pedoman transliterasi) adalah “saw.” (huruf kecil dan diakhiri titik). Secara pribadi, saya lebih menyukai untuk tidak disingkat, sehingga menjadi Nabi Besar Muhammad sallallahu alaihi wasallam. 

Frasa “setelah sekian tahun ketemu”, seharusnya dapat dilengkapi menjadi “setelah sekian tahun baru bertemu kembali”, atau “setelah sekian tahun tidak bertemu”.

Kata “Ada” dalam Bahasa Indonesia jika ingin digunakan sebagai kata tanya, hendaknya ditambahkan “–kah”, menjadi “Adakah”. Kata karir memiliki bentuk batu “karier”. Huruf “F” dalam kata “Film”, seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Kalimat terakhir seharusnya “Dan siapakah yang sudah pernah menonton film tersebut?”.

Semoga sukses selalu dalam berkarya untuk Andi Arsyil Rahman Putra dan sahabat lamanya.(Wiyanto Sudarsono)

Sumber: