Belajar Banyak dari Pressure Test

Belajar Banyak dari Pressure Test

Olivia Tommy menjadi sangat populer di mata penonton MasterChef Indonesia musim kedelapan. Sudah masuk tujuh besar, dia akhirnya tereliminasi. Dia berkesempatan untuk masuk kembali. Lewat babak Redemption. Namun, di akhir babak tersebut, dia memutuskan mengundurkan diri.

---  

OLIVIA membuat keputusan mengejutkan pada akhir babak Redemption akhir bulan lalu. Dia tidak melanjutkan kompetisi pada tahap 7 besar. Dirinya diadu melawan dua peserta lain, Digna Thea dan Febs Asyagaf. Ketiganya tergabung dalam Black Team.

Tahap terakhir dilalui dengan tantangan Redemption Menu. Pemenangnya akan mendapatkan celemek (apron) putih, sebagai tanda bahwa dia melanjutkan kompetisi. Mereka diwajibkan memasak ulang menu yang dibawakan kali pertama kali saat audisi. Febs memasak steak maranggi, Thea membuat chicken tikka masala. Sedangkan Oliv—sapaan Olivia—kembali menghadirkan tom yum.

Tim juri, yang beranggotakan Juna Rorimpandey, Arnold Poernomo, dan Renata Moeloek, sempat bertanya kepada tiga peserta tersebut. Siapa di antara mereka yang ingin mengundurkan diri. Setelah menggalau beberapa saat, Oliv memberanikan diri. Memutuskan pulang lebih awal atas kemauan sendiri.

’’Cukup. Saya sudah cukup bangga bisa sampek sejauh ini, Chef. Berkat kritikan dan masukan dari para chef,’’ ucap dia saat itu, di sela isak tangis. ’’Biarpun di pressure test terus, tapi saya sudah bertahan sampai sejauh ini, sampek tujuh besar. Saya sudah cukup bangga sama diri saya sendiri, Chef,’’ tutur dia, masih berlinang air mata. Dia lantas maju ke arah juri, dan menyerahkan apron ke Arnold.

Gaya berbicara Oliv sangat Jawa Timuran. Aksen dia medok. Sebelum menempuh SMA di Surabaya, perempuan 24 tahun itu memang asli Tuban. Dirinya tercatat sebagai siswi SMAK St. Louis 1. Lalu melanjutkan pendidikan di Universitas Kristen Petra jurusan Manajemen Perhotelan.

’’Setelah denger kata-kata Chef Renata, kalok, mending ngerti diri sendiri, ikuti kemauan kamu sendiri, jangan sungkan, gitu,’’ tutur Oliv. ’’Jadi ya udah aku ungkapin aja kalok aku udah cukup sampek di sini. Mending aku kasih kesempatan buat yang lain aja. Yang lebih berapi-api dan semangat di sini,’’ lanjut dia.

Olivia Tommy memasak di galeri MasterChef yang ikonis. Delapan kali masuk pressure test, dia hampir selalu lolos. (Olivia Tommy untuk Harian Disway)

Pressure Test

Oliv suka memasak sejak kecil. Dia tertarik dengan seni mengolah makanan setelah melihat kedua orang tua dia juga hobi memasak. Setelah lulus kuliah, Oliv sempat berjualan online dengan menjajakan menu kekinian. Sembari menekuni profesi sebagai agen properti.

’’Memasak diajarkan juga di kampus, tapi yang mendasar. Lalu sempat magang di hotel dan mendapat bagian memasak pastry. Di situ rasanya senang sekali, karena memang saya sukanya bikin pastry,’’ tutur dia riang, kepada Harian Disway.

Bersama teman, Oliv membuat lapak online bernama Hungry Cheff. Menyediakan berbagai menu. Mulai dari korean chicken wings, pork kekian, dan tempong rice. Penjualan dilakukan dengan sistem pesan terlebih dahulu (preorder).

Anak terakhir dari tiga bersaudara tersebut terbilang nekat mengikuti ajang MasterChef Indonesia. Dia tidak memberi tahu orang tua bahwa dirinya pergi ke Jakarta untuk audisi. Alasan dia, toh daftarnya iseng-iseng saja. Bahkan teman-teman kantor pun tidak tahu. Semua dilakukan diam-diam. Hingga kemudian video audisi langsung di Jakarta muncul ke publik.

’’Mereka tahunya setelah video audisi langsung sudah tayang di TV. ’Lho, kok ada Oliv?’,’’ ungkap dia, lantas tertawa. ’’Orang tua baru tahu ya setelah video pengenalan peserta ditayangkan. Kemarin izin berangkat ke Jakarta karena urusan pekerjaan. Padahal lagi ikut audisi langsung. Jadi memang tidak ada yang tahu proses awalnya,’’ Oliv bercerita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: